SIDOARJO, nusidoarjo – Sebanyak tujuh sekolah negeri menjalin Memorandum of Understanding (MoU) program tahfidzul Qur’an dengan Kementrian Agama (Kemenag) Sidoarjo. Penandatangan MoU tersebut berlansgung pada Senin (11/11/2024) di aula kantor Kemenag setempat.
Anita Hidayati kepala SDN Plumbungan Sukodono sebagai salah satu dari tujuh sekolah yang menjalin MoU mengatakan sekolah yang ia pimpin berada di lingkungan yang religius.
“Ketika diawal tahun pelajaran 2023/2024 kami meluncurkan program Tahfizul Qur’an juz 30. Ternyata direspon dengan sangat baik oleh seluruh wali murid,” katanya kepada NU Delta.
Diawal program sekolah mendesain kegiatan murotal Al Qur’an diawal pembelajaran. Meskipun tidak setiap hari, ternyata kegiatan ini juga direspon positif oleh wali murid. Target program Tahfiz Qur’an ini menggunakan program berjenjang dan berkelanjutan.
“Kelas 1 minimal hafal 5 surat, nanti di kelas 2 ditambah 5 surat lagi. Sehingga nanti di kelas 6 akan mudah menghafal juz 30,” ujarnya.
Namun bagi yang memiliki kemampuan lebih dalam menghafal, artinya melebihi target minimal maka akan diberikan kartu setoran hafalan. Kartu setoran ini akan memperlihatkan progres hafalan siswa.
“Sertifikat tahfidz yang dikeluarkan oleh Kemenag bisa digunakan untuk jalur prestasi pada PPDB,” tuturnya.