SIDOARJO – Wakil ketua Pengurus Cabang (PC) Aswaja NU Center Sidoarjo, Farida Ulfi Na’imah menegaskan larangan seorang suami tidak boleh memukul istrinya. Hal itu ia ungkapkan saat mengisi acara Aswaja Female Mengaji, Sabtu (22/10/2022) yang disiarkan langsung akun Instagram @aswaja_femalesda.
“Rasulullah SAW berkata jangan kalian memukul terhadap istri kalian sebagaimana kamu memukul budakmu. Padahal engkau juga menggaulinya,” katanya menjelaskan hadist dalam kitab “Sittin ‘Adliyah”.
Ning Ulfi kemudian menjelaskan kisah seorang sahabat yang bernama Fatimah Bin Qais yang mengadu kepada Nabi Muhammad Saw bahwa dirinya banyak dilamar seorang laki-laki. Diantaranya adalah Muawiyah dan Abu Jahm. Lalu Rasulullah Saw mengatakan bahwa Muawiyah adalah seorang yang miskin, sedangkan Abu Jahm seorang yang kasar dan mudah memukul perempuan. Rasulullah lantas menyarankan agar Fatimah Bin Qais untuk menikah dengan orang yang bernama Usamah bin Zaid.
“Ini artinya Rasulullah Saw dalam memilih calon suami melarang untuk memilih yang kasar dan suka memukul perempuan,” ujarnya.
Perempuan asal Tanggulangin itu menguraikan upaya yang disarankan oleh Rasulullah Saw kepada para suami yang mempunyai istri cerewet. Saran Rasulullah Saw adalah menasehati dengan baik dan terus menemani sang istri.
“Pengakuan Siti Aisyah RA bahwa Rasululullah tidak pernah memukul istrinya saat terjadi perbedaan pendapat. Bahkan tidak pernah memukul pelayannya,” tuturnya.
Rasulullah Saw juga tidak pernah membalas ketika disakiti orang lain. Seperti kata Sahabat Ali bin Abi Thalib, seorang muslim bisa untuk membalas kepada orang yang menyakitinya tapi dia memilih diam. Maka orang itu adalah orang yang paling baik.
“Rasulullah Saw memukul pelayannya saja tidak pernah, apalagi istrinya. Rasulullah memukul hanya dalam posisi perang,” tandasnya.
Pewarta: Boy Ardiansyah
Editor: Emzed Ef