Aswaja NU Center Sidoarjo Apresiasi Pemkab dan Densus 88 Dalam Upaya Deradikalisasi

banner 970x250
Ustadz Lukman Hakim dengan KH Marzuki Mustamar usai acara (Foto : LTN NU/Boy Ardiansyah)


SIDOARJO – Ketua Aswaja NU Center (Asnuter) Sidoarjo berikan apresiasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab), Kemenag dan Densus 88 Antiteror Polri yang menggelar acara silaturrahmi dengan puluhan Da’i dan Khatib dari NU, Muhammadiyah dan LDII di pendopo Pemkab setempat, Sabtu (17/09/2022) lalu.

Ustadz Lukman Hakim selaku ketua Pengurus Cabang (PC) Asnuter Sidoarjo yang turut hadir menyatakan, “acara seperti ini seyogyanya sering diselenggarakan di Kabupaten Sidoarjo, untuk menjaga kondusifitas bumi delta, utamanya menghilangkan perbedaan pendapat dalam beragama,” kata Ustadz Lukman Hakim saat dihubungi NU Delta, Senin pagi (19/09/2022).

Lukman melihat indeks perbedaan pendapat yang terjadi di tengah masyarakat Sidoarjo sangat tinggi dikarenakan warga Sidoarjo sangat heterogen. Menurutnya acara ini telah memberi angin segar bagi kondusifnya Sidoarjo sebagai penyangga kota besar Surabaya.

“Moderasi beragama di era revolusi industri 4.0 sangat perlu disampaikan kepada segenap lapisan masyarakat yang ada di Sidoarjo. Hingga kabupaten tercinta ini menjadi daerah yang aman dan nyaman untuk ditempati,” ujarnya.

Alumni Pondok Pesantren Ploso Kadiri itu berharap Sidoarjo bisa memberi teladan bagi kabupaten di seluruh Indonesia bagaimana perbedaan tidak sampai mengoyak kesatuan, kenyamanan dan kedamaian.

“Berbeda bukan alasan berpecah belah. Dalam skala besar, Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim menjadi contoh peradaban dunia utamanya bagi peran global NU,” ucapnya.

Di era kerbukaan seperti saat ini, ustadz Lukman mengatakan, semua boleh berekspresi dengan acuan tidak meninggalkan toleransi, moderasi dan pluralisme. Menurutnya konsep pluralisme adalah benar dalam ranah sosiologis tidak dalam ranah teologis atas keyakinan masing-masing penganutnya.

“Jika kebebasan tidak menabrak hal-hal tersebut, Indonesia akan menjadi negara yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur, sebuah negeri yang mengumpulkan kebaikan alam dan kebaikan perilaku penduduknya,” terangnya.

Baca Juga  Pelatihan Daiyah Fatayat NU Sidoarjo Untuk Wujudkan Daiyah Berprespektif Gender Mubadalah

Menurutnya lagi, NU menjadi pilar penting dalam moderasi beragama. NU juga dengan prinsip Tawassuth, Tawazun, I’tidal, dan Tasamuh tentunya akan menjadi pelopor Indonesia yang damai dan bermartabat.

Hadir dalam kesempatan ini, ketua PWNU Jatim, KH Marzuki Mustamar, Prof Nur Syam dari UINSA, Bupati dan Kemenag Sidoarjo serta dari jajaran Densus 88.

Pewarta: Boy Ardiansyah

Editor: Emzed Ef

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *