SIDOARJO, NU Delta | Ketua Demisioner Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Sidoarjo, M. Avif Fawaid, menyampaikan sambutan yang penuh makna dalam Grand Opening Konferensi Cabang (Konfercab) IPNU XXIX dan IPPNU XXVIII Sidoarjo. Acara tersebut berlangsung pada Ahad (1/6/2025) di Mall Pelayanan Publik (MPP) Sidoarjo.
Dalam sambutannya, Avif mengucapkan terima kasih mendalam kepada Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), Muslimat NU Sidoarjo, serta GP Ansor dan Fatayat NU atas dukungan dan perhatian yang konsisten terhadap Banom NU termuda ini.
“Bagi saya, IPNU adalah panggung pertunjukan yang belum selesai. Di sini saya belajar, tumbuh, dan menempa diri. Sebab di dalamnya terdapat naskah yang belum dipahami, juga ada lakon yang belum diperankan,” ungkap Avif.
Ia menyebut IPNU bukan hanya organisasi, tapi merupakan sekolah kedua, pesantren ideologis, sekaligus laboratorium terbuka bagi kader muda NU untuk mengembangkan potensi. Melalui IPNU, ia belajar mengelola sumber daya manusia, menciptakan ruang-ruang belajar yang nyaman, dan membumikan ilmu pengetahuan yang tidak ditemukan di ruang kelas formal.
Avif menekankan pentingnya menjaga semangat kaderisasi yang inklusif dan adaptif terhadap zaman. Oleh karena itu, keberadaan IPNU-IPPNU merupakan hal yang penting dalam mempraktikkan pelajaran yang diajarkan secara akademik.
“IPNU harus tetap menjadi rumah kader muda NU yang terus menggali ilmu, mencipta gagasan, dan memberi kontribusi nyata,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa setiap kader IPNU memiliki tanggung jawab moral untuk mengelola potensi keterpelajaran yang dimiliki. Sebagai bagian dari kontribusi nyata menuju Indonesia Emas yang tidak harus menunggu tahun 2045.
“Setiap saat adalah kewajiban bagi kita untuk mengelola sumber daya keterpelajaran yang dimiliki. Saya yakin setiap dari kita punya potensi besar yang bisa terus dikembangkan,” ujarnya.
Avif juga mengajak kader muda NU untuk menjadi pelopor pencipta ruang-ruang berkembang, membentuk ekosistem keterpelajaran yang sejalan dengan visi IPNU-IPPNU sebagai pengkaderan pelajar NU yang berilmu dan bermanfaat di tengah masyarakat.
Pesan Inspiratif dan Penutup Sambutan
Ia menutup sambutan dengan kalimat reflektif, “Setinggi apapun ilmu dan jabatan yang kita miliki, tetap ada yang lebih menarik: menjadi manusia yang berguna bagi siapa pun di sekitar kita,” tuturnya.
Selain itu, Avif juga mengingatkan bahwa IPNU bukan sekadar organisasi. IPNU adalah ruang perjuangan dan pembentukan karakter generasi muda NU yang siap menghadapi tantangan zaman. Oleh karena itu, ia berpesan kepada kader muda NU untuk tidak takut gagal, karena Tuhan telah membagi jatah kegagalan bagi setiap manusia, habiskanlah jatah gagal kita secepat-cepatnya
“Sebagai garda terdepan NU yang masig dilindungi kata belajar dari setiap apa yang kita lakukan. Kita sepakat tuhan adalah dzat yang maha adil. Setiap manusia pasti memiliki jatah gagal masing-masing di masa hidupnya. Dari itu, jangan pernah ragu untuk melangkah, jangan pernah takut untuk kalah. maka kita habiskan jatah gagal kita secepat-cepatnya,” terangnya.