BAGAIMANA JIKA KITA MENDONGENG KEMBALI ?

Dongeng

SIDOARJO, NU Delta | Dulu, saat masa kecil, sering sekali sebelum tidur mendengarkan ibu kadang juga bapak saya mendongeng. Seolah menjadi sebuah keharusan, cerita atau dongeng berseri yang dituturkan beliau selalu membuat rasa penasaran. Seperti apa kelanjutan cerita kemarin? Bagaimana akhir cerita atau dongeng kemarin? Atau bisakah saya meniru atau tidak meniru tokoh yang diceritakan oleh ibu atau bapak tadi malam? Beberapa pertanyaan itu selalu merangsang tanda tanya untuk ingin lebih dari sekedar tahu.

Kini, di era digitalisasi, tantangan terbesar kita adalah peran utama orang tua dalam pembatasan penggunaan gadget. Dengan gadget, seolah orang tua memberikan sebuah mainan sepele atau remeh temeh kepada sang buah. Pasrah bongkok’an demi kesenangan sang buah hati. Alih-alih menyenangkan sang buah hati, komunikasi antara sang buah hati dengan orang tua justru tergantikan olah gadget. Tidak ada komunikasi dua arah. Komunikasi hanya terkesan instruksional dengan scroll atas, bawah, kanan dan kiri, atau pemilihan menu yang ada pada gadget.

Tentu kita sepakat, ketokohan karakter animasi luar negeri yang mendominasi gawai jauh lebih kuat daripada tokoh-tokoh dongeng atau cerita rakyat Nusantara. Anak-anak kini lebih mengenal Naruto, Sponge Bob, atau Avatar, ketimbang Bawang Merah-Bawang Putih, Malin Kundang, Timun Mas, atau Sangkuriang. Padahal, jika kita mampu memahami fungsi esensial dari aktivitas mendongeng cerita asli Nusantara sebelum tidur, ada banyak manfaat penting yang dapat dipetik sang buah hati.

Lima Manfaat Mendongeng di Tengah Gempuran Digital

  1. Mengembangkan Imajinasi dan Kreativitas : Melalui narasi, anak diajak membangun dunia dalam benaknya, memvisualisasikan karakter, latar, dan peristiwa, sehingga merangsang imajinasi dan kreativitas mereka.
  2. Memahami Nilai Moral dan Etika : Dongeng tradisional kaya akan nilai-nilai moral dan etika yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Anak dapat belajar tentang kebaikan, kejujuran, keberanian, dan konsekuensi dari suatu tindakan.
  3. Memperkuat Ikatan Emosional : Mendongeng menjadi sarana efektif untuk mengelola dan memperkuat hubungan emosional antara orang tua dan anak. Anak akan merasa lebih tenang dan nyaman sebelum tidur, yang juga krusial untuk meningkatkan kualitas istirahat mereka.
  4. Meningkatkan Kemampuan Bahasa dan Literasi : Aktivitas ini secara tidak langsung dapat memperluas kosakata serta membantu anak memahami struktur bahasa yang lebih kompleks. Terlebih, jika orang tua menyisipkan bahasa daerah atau bahasa ibu, seperti bahasa Jawa, serta menjelaskan perbedaan fungsi Krama Inggil/Krama Alus dan Krama Ngoko, ini akan menjadi pelajaran bahasa yang sangat berharga.
  5. Mengembangkan Kemampuan Mendengar dan Memahami : Proses mendengarkan dan memahami alur cerita akan berperan penting dalam mengembangkan kemampuan membaca dan menulis anak di kemudian hari.
Baca Juga  Tahun Baru Islam, Produk Susu Pasar Online NU Prambon Laku Keras

Maka, di era digital yang serba cepat ini, sepertinya kita perlu menggiatkan kembali aktivitas mendongeng sebelum tidur. Karena momentum ini akan menjadi pelajaran berharga bagi sang buah hati, membentuk fondasi karakter yang kokoh. Di tengah kesibukan atau kelelahan kita setelah bekerja. Mari kita jadikan mendongeng sebagai mini parenting serta kegiatan rutin sebelum tidur, sehingga sang buah hati dapat tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang berkarakter dan berakhlak mulia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *