Berita  

Bendera 100 Meter Dibentangkan dalam HSN 2019 di Sidoarjo

banner 970x250
Bentangan Bendera Merah Putih 100 Meter dalam peringatan HSN 2019 di Sidoarjo.

Kurang lebih 45 ribu orang memadati Alun-alun Sidoarjo dalam peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2019 pada Ahad, 20 Oktober 2018 pagi.

Mereka hadir untuk meramaikan Pawai Santri Nusantara yang disemarakkan dengan Parade Budaya dan Parade Bendera Merah Putih sepanjang 100 meter.

Start pawai santri tersebut dimulai dari Pendopo Kabupaten Sidoarjo, kemudian berjalan melewati Jalan Ahmad Yani, Jalan Gajah Mada, Jalan Sisingamangaraja, Jalan Diponegoro, dan Finish di Masjid Agung Sidoarjo.

Tampak dalam pawai bersama para ulama dan santri itu Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo, Ketua DPRD Kabupaten Sidoarjo, Kapolresta Sidoarjo, serta Dandim 0816 Sidoarjo.

Menurut Ketua PC GP Ansor Sidoarjo Rizza Ali Faizin, untuk menyemarakan HSN 22 Oktober mendatang, pawai harus diadakan pada hari itu. Karena bebarengan dengan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden.

Alasannya, jelang HSN Kiai Ma’ruf Amin yang merupakan representasi santri dilantik sebagai Wakil Presiden RI.

“Melalui kegiatan ini sebagai wujud kecintaan kami kepada tanah air dan dukungan kepada pemerintah yang telah menetapkan Hari Santri Nasional,” kata Rizza.

Oleh karena itu, dalam pawai juga dilaksanakan parade budaya santri yang ditampilkan oleh ranting NU dan Banom dari seluruh kecamatan yang ada di Sidoarjo. Selain itu, ada kirab merah putih dengan membentangkan 1000 Meter bendera Merah Putih.

Pawai diberangkatkan oleh Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah di depan Pendopo Delta Wibawa Pemerintah Kabupaten Sidoarjo. Kemudian peserta pawai akan menempuh jarak sekitar 4 Kilometer.

“Saya mengajak kepada seluruh masyarakat Sidoarjo dan seluruh santri yang hadir untuk sama-sama membangun kepedulian terhadap persoalan bangsa dan lingkungan sekitar kita,” kata Bupati Sidoarjo.

Tak ingin ketinggalan, NU Care-LAZISNU Sidoarjo juga turut melakukan gerakan sosial dengan penggalangan dana kemanusiaan untuk gempa Ambon dan pengungsi konflik kemanusiaan di Wamena.

Baca Juga  Maba Unusida Peduli Gempa Lombok

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *