SIDOARJO – Wakil Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo, KH Muhammad Sholeh Qosim mengisahkan, kisah nyata seseorang paruh baya bernama Abdulah Alhaffar yang hidup di Damaskus, Suriah melalui akun Fecebooknya @Muhammad Sholeh Qosim, Senin (01/08/2022). Dalam postingan tersebut disebutkan cerita tersebut ia dapat dari seorang yang bernama Fuad.
“Abdulah Alhaffar adalah pria telah empat puluh lima tahun bekerja sehari-hari sebagai penggali kubur. Pada suatu saat datang seorang perempuan dengan membawa mayat untuk dikuburkan,” tulisnya.
Begitu dilakukan penggalian liang lahat, mayat telah ia masukkan, kemudian datanglah seperti orang yang bersih berbaju putih, lalu menyambut mayat itu. Pada saat yang lain, perempuan itu datang lagi dengan membawa mayat minta dikuburkan sebagaimana mayat sebelumnya. Dia disambut lagi dengan malaikat yang serba putih dan membawa mayat itu.
“Kemudian Abdullah pingsan. Ketika siuman dia tanya kepada perempuan itu. Apa pekerjaan mayat itu? Perempuan pembawa mayat itu menjawab, bahwa kerjaan anaknya yang meninggal itu adalah mencari ilmu,” ujarnya.
Mengetahui betapa besar fadhilah keutamaan mencari ilmu, akhirnya Abdullah Alhaffar meninggalkan pekerjaan menggali kubur yang dia tekuni itu selama empat puluh lima tahun itu. Selanjutnya ia datang kepada seorang guru syaikh untuk mengaji mencari ilmu. Subhanallah besarnya keutamaan mencari ilmu.