Bilal bin Rabah : Suara yang Menggema di Langit Islam

Penulis : Rahmad Sugianto, M.Pd

Bilal bin Rabah adalah salah satu sahabat Rasulullah SAW yang namanya terukir dalam sejarah Islam sebagai simbol   keteguhan iman dan keberanian. Ia berasal dari Habasyah (sekarang Ethiopia) dan lahir sebagai seorang budak di Makkah. Meski hidup dalam keterbatasan, Bilal memiliki jiwa yang merdeka. Ketika cahaya Islam mulai bersinar, Bilal adalah salah satu orang pertama yang menerima dakwah Rasulullah SAW dengan hati terbuka.

Sebagai seorang budak milik Umayyah bin Khalaf, seorang pemuka Quraisy yang memusuhi Islam, Bilal mengalami siksaan yang sangat berat karena keimanannya. Ia diikat, dijemur di bawah terik matahari, dan ditindih batu besar di dadanya. Meski disiksa dengan kejam, Bilal tetap teguh dengan kalimat yang selalu ia ucapkan, “Ahad, Ahad” (Allah Maha Esa). Keteguhan hatinya menarik perhatian Abu Bakar As-Siddiq, yang kemudian membelinya dan membebaskannya dari perbudakan. Sejak saat itu, Bilal mengabdikan diri untuk Islam dan selalu mendampingi Rasulullah SAW.

 

 

Azan Pertama yang Menggema di Madinah

Setelah hijrah ke Madinah, Rasulullah SAW memerintahkan pembangunan Masjid Nabawi sebagai pusat kegiatan umat Islam. Saat itu, umat Muslim belum memiliki cara khusus untuk memanggil jamaah untuk shalat. Beberapa sahabat mengusulkan penggunaan lonceng seperti Nasrani atau terompet seperti Yahudi, tetapi Rasulullah menolaknya.

Baca Juga  Pandangan Para Ulama Tentang Keistimewaan Nabi Muhammad

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *