Oleh : Cahyaning Mutiara Ramadhani (Mahasiswi Prodi PGSD Unusida Sidoarjo)
Sebagai makhluk sosial, manusia pasti tidak bisa lepas dari yang namanya interaksi sosial. Manusia memerlukan bantuan orang lain untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Namun, dalam berinteraksi seringkali muncul perbedaan antar satu dengan yang lain. Perbedaan sering kali terjadi dalam berbagai aspek kehidupan mulai dari politik, agama, budaya, sampai perspektif pribadi.
Pada esensinya, perbedaan merupakan suatu hal yang lumrah bagi kehidupan. Allah menciptakan manusia secara berbeda-beda agar mereka saling mengenal (li ta’aarafuu), sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Hujurat : 13 :
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti.