
Wakil Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, H.A. Hakim Jayli mengatakan, generasi milenial NU diharapkan mampu memberikan inspirasi kepada semua orang. Hal itu ia sampaikan di hari pertama kegiatan NU Millenial Digital Camp Jumat, 6 September 2019 malam.
“Tidak hanya menggerakkan warga NU saja, tapi gerakan yang bisa menggerakkan seluruh warga Indonesia,” jelas Chief Executive Officer (CEO) TV9 itu.
Untuk mewujudkan hal itu, lanjutnya, mereka harus bisa menjalin kolaborasi antar organ yang ada di NU. “Showu sufufakum, fainna fissufuwi tamamil harokah. Rapatkanlah barisanmu, sesungguhnya di dalam rapatnya barisan itu adalah kesempurnaan suatu pergerakan,” ujarnya.
Selain memanfaatkan situasi yang ada, generasi milenial NU juga harus mengambil peran strategis dan menata pergerakan secara masif, terstruktur, dan sistematis.
Seperti halnya musisi yang bermain orkestra, berbeda-beda tapi tujuannya sama, yakni menghasilkan pergerakan yang rapi dan efektif menghalau serangan. “itulah yang disebut orkestrasi pergerakan,” kata Gus Hakim mengutip dari buku tulisan Prof. Reynald Kasali.
Ia menambahkan, Islam yang asalnya menjadi inspirasi telah dikecilkan oleh segelintir kelompok menjadi sebatas identitas. Akhirnya banyak fenomena yang sering disebut hijrah, namun salah kaprah.
Hijrah saat ini merupakan politik identitas yang dipakai sebagai mobilisasi suatu gerakan tertentu. Dan mobilisasi itu mengatasnamakan agama untuk tujuan tertentu.
Hakim berpesan kepada para peserta untuk senantiasa bersikap hormat dan berkhidmat. Sebab, keduanya bisa memberikan manfaat kepada siapapun yang melaksanakannya.
Acara yang dilaksanakan di lantai 3 gedung PWNU Jawa Timur tersebut diikuti sekitar 132 peserta dari perwakilan PCNU dan pondok pesantren. Panitia mengklaim bahwa pendaftarnya lebih dari itu, sehingga harus ada pembatasan kuota peserta.
Mereka yang ikut dibagi menjadi 3 kelas, yakni jurnalistik, desain grafis, dan media sosial. Ketiga kelas itu diharapkan akan menjadi strategi pergerakan yang saling menopang antara satu dengan lainnya.