KRIAN, NU Delta | MTs Nurul Hidayah di Krian kembali menunjukkan komitmennya dalam mendidik generasi muda berkarakter melalui kegiatan persiapan pemilihan Ketua OSIS. Agenda yang dilaksanakan pada Selasa (23/9/2025) ini menjadi momentum penting bagi seluruh siswa untuk belajar nilai-nilai demokrasi secara nyata di lingkungan sekolah.
Kegiatan persiapan ini diisi dengan pengenalan calon, pembekalan tata cara kampanye yang sehat, hingga simulasi proses pemilihan. Guru pembina OSIS bersama panitia siswa menekankan pentingnya kejujuran, keterbukaan, dan sportivitas.
“Kami ingin siswa memahami bahwa demokrasi bukan sekadar memilih. Tetapi juga bagaimana menjaga etika dalam berkompetisi,” tutur salah satu guru pembina.
Membangun Jiwa Kepemimpinan dan Kritis
Dalam kegiatan persiapan tersebut, para calon Ketua OSIS diberi kesempatan untuk menyampaikan visi, misi, serta program kerja mereka di hadapan siswa. Penyampaian gagasan dilakukan dengan cara sederhana namun menarik. Sehingga seluruh siswa dapat memahami ide-ide yang ditawarkan. Suasana hangat dan penuh antusiasme terlihat jelas ketika para siswa menyimak serta memberikan pertanyaan kepada kandidat. Dari sini tampak bahwa kegiatan ini tidak hanya membangun jiwa kepemimpinan, tetapi juga melatih siswa untuk berani berpendapat serta menghargai pendapat orang lain.
Tak kalah penting, pihak sekolah juga melibatkan panitia siswa dalam mengelola persiapan. Mulai dari desain surat suara, pembuatan bilik suara, hingga simulasi penghitungan. Keterlibatan ini menjadi sarana pembelajaran praktis yang mengajarkan tanggung jawab, kerja sama, dan disiplin. Guru pembina menegaskan bahwa setiap detail proses ini dimaksudkan agar siswa benar-benar merasakan atmosfer pemilu yang jujur, adil, dan transparan.
Kegiatan persiapan ini menjadi langkah awal sebelum Pemilu Raya Ketua OSIS MTs Nurul Hidayah yang direncanakan digelar pada Kamis, 25 September 2025. Pada hari tersebut, seluruh siswa akan menyalurkan hak pilihnya secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Dengan demikian, sekolah menciptakan suasana “miniatur demokrasi” yang nyata. Di mana siswa dapat belajar secara langsung tentang proses berdemokrasi sebagaimana yang berlaku di masyarakat dan negara.
Sarana Pembelajaran Demokrasi dan Pendidikan Politk
Kepala MTs Nurul Hidayah dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bentuk pembelajaran demokrasi yang paling dekat dengan kehidupan siswa. “Dari sekolah inilah kita mulai menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Pemilihan Ketua OSIS bukan sekadar kegiatan rutin. Tetapi sebuah sarana pendidikan politik yang sehat bagi siswa agar kelak menjadi generasi yang cinta demokrasi, jujur, dan bertanggung jawab,” ujarnya.
Dengan semangat persiapan yang matang, seluruh warga sekolah berharap Pemilu Raya OSIS nanti dapat berjalan lancar, kondusif, dan penuh semangat kebersamaan. Lebih dari sekadar memilih pemimpin siswa. Kegiatan ini menjadi pengalaman berharga bagi seluruh siswa untuk memahami bahwa demokrasi bukan hanya milik bangsa di level nasional. Tetapi juga dimulai dari lingkungan sekolah.