Delapan Dirham, Kebebasan Sang Budak

banner 970x250

Penulis : Rahmad Sugianto, M.Pd. (SMA Wachid Hasyim 2 Taman)

Rasulullah SAW adalah sosok yang sangat mandiri. Beliau selalu mengerjakan sendiri tugas-tugas rumah tangga, seperti menjahit baju yang robek, memperbaiki sandal, hingga memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk berbelanja di pasar. Kepribadian ini mencerminkan kesederhanaan dan kemandirian beliau sebagai teladan umat manusia.

Suatu hari, Rasulullah pergi ke pasar dengan membawa delapan dirham. Beliau berencana membeli bahan makanan dan kebutuhan rumah tangga lainnya. Namun, ketika sedang berjalan di pasar, beliau melihat seorang budak perempuan menangis tersedu-sedu. Rasulullah yang penuh kasih segera menghampirinya dan bertanya, “Mengapa engkau menangis?”

Dengan suara bergetar, budak perempuan itu menjelaskan bahwa uang milik majikannya hilang, dan ia takut akan dimarahi. Uang yang hilang itu berjumlah delapan dirham, sama dengan jumlah uang yang dibawa Rasulullah. Tanpa ragu, Rasulullah memberikan delapan dirhamnya kepada budak itu, meskipun hal tersebut berarti beliau tidak jadi membeli kebutuhan yang sudah direncanakan.

Namun, meski telah menerima uang tersebut, budak perempuan itu tetap menangis. Rasulullah bertanya lagi, “Apa yang membuatmu masih bersedih? Bukankah uangmu sudah kembali?”

Baca Juga  Administrasi Guru di Era Digital: Tantangan dan Solusi
Writer: Rahmad Sugianto, M.PdEditor: Boy Ardiansyah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *