TARIK – Konferensi Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Tarik telah selesai dan menghasilkan KH Amien Abbas sebagai Rais Syuriah dan H Siaman sebagai ketua Tanfidziah. Konferensi berlangsung pada Ahad (25/09/2022) di kantor MWCNU Tarik lantai II.
Dalam pantauan NU Delta di lokasi, KH Amien Abbas yang juga menjabat sebagai ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tarik terpilih pada musyawarah AHWA yang melibatkan lima kiai yang dipilih oleh seluruh Syuriah Pengurus Ranting (PR) NU di Kecamatan Tarik.
Lima Kiai yang menjadi AHWA adalah KH Nur Hasan dari Sebani yang juga Rais Syuriah MWCNU sejak 2013-2022, KH Kholil dari Desa Klantingsari, KH Djufri dari Desa Kedinding, KH Nur Mahfudz dari Mindugading dan KH Amien Abbas dari Desa Singgogaleh.
Sementara pada tahap pra-calon ketua tanfidziah, muncul tiga nama yang dipilih oleh ketua PR NU se-Kecamatan Tarik. Tiga nama tersebut adalah H Siaman mendapat 12 suara, H Hasyim Asy’ari 7 suara dan 1 suara atas nama Musyafa’. Sesuai dengan Tata Tertib (Tatib) yang telah disepakati dalam sidang, yang berhak menjadi calon adalah yang mendapat lima suara yang berarti H Siaman dan H Hasyim Asy’ari masuk pada calon ketua tanfidziah MWCNU Tarik masa khidmad 2022-2027.
Setelah dilakukan pemungtan suara, H Siaman dinyatakan terpilih sebagai ketua tanfidziah MWCNU Tarik dengan mengantongi 13 suara mengungguli H Hasyim Asy’ari yang memperoleh 7 suara.
H Agus Mahbub Ubaidillah selaku sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo dalam sambutan penutup berpesan agar MWCNU Tarik memperbaiki sisi manajerial.
“Tolong nanti sekretaris yang terpilih mampu menjabarkan dan menindak lanjuti kebijakan MWCNU Tarik,” ujarnya.
H Agus berharap MWCNU Tarik semakin maju lagi, karena sebelumnya telah melakukan kebijakan-kebijakan yang baik untuk semua pihak. Dirinya juga berharap para kiai di Tarik dapat terus mendukung pengurus MWCNU Tarik.
“Badan Otonom (Banom) dan lembaga yang dimiliki MWCNU Tarik juga harus terus memberi support,” tandasnya.
Pewarta: Boy Ardiansyah
Editor: Emzed Ef
