Fenomena Brain Rot : Ketika Konsumsi Konten Digital Merusak Potensi Diri

banner 970x250

Elvandari Solina Astandi, S.Pd (Guru SMP Islam Tanwirul Afkar)

Berapa lama waktu yang kita habiskan untuk screen time dalam sehari? Apakah durasinya lebih lama dibandingkan dengan kegiatan alquran time, family time, atau kegiatan positif lainnya? Pertanyaan reflektif ini perlu kiranya untuk kita gunakan sebagai kegiatan muhasabah mengenai bahaya konsumsi konten digital berlebih yang dapat merusak potensi diri.

Kemajuan teknologi digital telah menghadirkan revolusi dalam cara kita hidup, belajar, dan berinteraksi. Namun, di balik manfaatnya yang luar biasa, penggunaan perangkat digital dan konsumsi konten berlebihan mulai menunjukkan dampak negatif yang serius, terutama pada generasi muda. Seringkali kita menyaksikan bagaimana anak-anak muda di jenjang usia yang sangat dini sudah terpapar dengan konten digital yang tidak semestinya dikonsumsi oleh anak seusianya. Fenomena ini sering disebut sebagai “Brain Rot” yaitu kemunduran kemampuan kognitif akibat penggunaan teknologi yang tidak terkontrol. Istilah Brain Rot memang belum memiliki definisi ilmiah formal. Namun istilah Brain Rot menggambarkan kondisi di mana otak mengalami kelelahan kognitif akibat paparan berlebihan terhadap perangkat digital dan konsumsi konten yang tidak merangsang pemikiran mendalam.

Baca Juga  Tradisi Islam dan Moderasi Beragama dalam Pandangan Aswaja
Writer: Elvandari Solina Astandi, S.PdEditor: Boy Ardiansyah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *