Oleh : Dr. Heru siswanto, M.Pd.I*
SIDOARJO, nusidoarjo.or.id | Fragmen: Ruang Gerak Kiai Kampung. “Pada hakikatnya Kiai kampung diharapkan tetap utuh perannya, mulai dari kehadirannya sebagai pengayom masyarakat, nuansa dakwahnya warisan Wali Songo, dan selalu menerima semua keluh kesah santri atau warga yang medatanginya, tanpa sedikitpun rasa lelah dan berusaha mencarikan solusinya dengan penuh kesabaran. Untaian nasihat kebangsaannya yang menyejukkan, termasuk nasihat keagamaannya harus terus dilakukan agar eksistensi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia tetap terjaga secara seksama. Ini semua untuk menjawab semua tantangan pergolakan sosial yang sedang mengkhawatirkan dengan adanya penjajahan tradisi dan kebudayaan, terselubungnya ideologi radikalisme, dan munculnya isu-isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan yang dikemudian hari menjadi momok masyarakat”
Pada dasarnya di kalangan masyarakat kampung (desa), seseorang yang sudah disebut Kiai pembawaannya benar-benar menjadi panutan utama masyarakat, memiliki varian model tersendiri dalam membimbing setiap santrinya, dan selalu bisa memberikan keteladanan kebaikan di tengah umat. Termasuk kalau sudah disebut Kiai dan telah terakui oleh masyarakat secara luas tentunya memiliki banyak kelebihan, bukan saja kelebihan pemahaman keilmuan agama semata, melainkan juga ahli dan bijaksana dalam setiap mencari solusi masalah kehidupan para tamunya yang datang.