Madrasah Ibtidaiyah (MI) Bilingual Ma’arif Ketegan Tanggulangin menggelar Seminar Internasional, Selasa (30/07/2024) di aula lantai II madrasah dengan menghadirkan Ahmad Fathoni dari negeri Jiran, Malaysia, sebagai main speaker .Seminar internasional ini mengangkat tema Integrated Holistic Education: Integration Academic, Character, and Skill.
Hj Umi Salamah selaku kepala madrasah mengaku, acara seminar internasional ini dirancang untuk mengeksplorasi cara-cara efektif dalam mengintegrasikan pendidikan karakter, pengetahuan, dan keterampilan.
“Kita membahas berbagai strategi untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung pengembangan holistik siswa,” katanya saat memberi sambutan.
Lebih lanjut, perempuan yang juga sekretaris Pimpinan Cabang (PC) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Sidoarjo itu mengatakan dengan demikian siswa tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter yang kuat, dan keterampilan yang relevan untuk kehidupan mereka.
Ma’am Emma sapaan akrabnya mengajak semua peserta untuk aktif berpartisipasi, bertanya, dan terlibat dalam diskusi, memanfaatkan kesempatan ini untuk belajar dari para ahli dan berbagi pengalaman di antara kita. Sehingga kita dapat membawa perubahan positif dalam dunia pendidikan.
“Saya yakin bahwa seminar internasional hari ini akan memberikan pengetahuan yang bermanfaat, inspirasi, serta memperbaharui semangat kita dalam dunia pendidikan,” pungkasnya.
Kepala Kantor Kementrian Agama (Kankemenag) Sidoarjo, H Moh Arwani memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas kegiatan seminar internasional di wilayah Kemenag Sidoarjo. Ia mengaku sangat bangga dan senang ada madrasah di wilayah binaannya yang menyelenggarakan acara seminar Internasional. Ia juga berharap madrasah-madrasah lain di wilayah Sidoarjo bisa menyelenggarakan acara serupa.
“Semoga dari acara ini, integrasi akademik, karakter, dan skill benar-benar diterapkan di lapangan. Antara kepala madrasah, tenaga pendidik, dan kependidikan menerapkan aturan yang berlaku di madrasah,” ujarnya.
Dijelaskan tugas dan tanggung jawab wali murid dan murid harus ditaati dan dilaksanakan guna mendukung keberhasilan dan kesempurnaan madrasah ke depan yang lebih baik lagi.
Senada dengan kepala Kemenag Sidoarjo, Kadispendik Sidoarjo, Tirto Adi pun mengungkapkan hal serupa.
“Acara seperti ini sangat bagus karena membuka insight (wawasan) meskipun sekolah ini terletak di desa, akan tetapi dalam hal pemikiran harus internasional,” ujarnya.
Berpikir itu harus universal/think globally, akan tetapi bergerak harus lokal. Hal ini menurut Tirto Adi yang luar biasa. Ia yakin dengan adanya pencerahan oleh narasumber dari luar negeri akan membuka wawasan mereka.
“Kalau gurunya sudah terbuka mindsetnya maka imbasnya ke anak-anak. Saya berharap MI Ma’arif Ketegan bisa go international,” pungkasnya.