Gerakan Intelektual Nahdliyin Global Menjawab Tantangan Digital

Penulis : Elvandari Solina Astandi, S.Pd

Kesenjangan keterampilan digital menjadi salah satu tantangan besar yang dihadapi oleh banyak komunitas, termasuk warga Nahdliyin. Namun, harapan itu terus tumbuh ketika berbagai elemen Nahdlatul Ulama (NU), baik di dalam maupun luar negeri, mengambil peran strategis dalam membekali kadernya menghadapi dunia yang kian berbasis teknologi. Salah satu contoh nyata datang dari Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Belanda melalui Lakpesdam (Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia)  yang memberikan pelatihan coding secara online.

Sejak tahun 2022, Lakpesdam PCINU Belanda telah memulai inisiatif penting yakni menginisiasi  pelatihan pemrograman Python Basics & Object Oriented Programming (OOP). Program ini berlanjut pada tahun 2023 hingga 2024 dengan capaian dan respon yang sangat positif. Dalam pelatihan edisi terbaru, sebanyak 40 peserta terpilih dari total 109 pendaftar berhasil mengikuti program intensif ini yang berlangsung selama lima pekan secara daring, dimulai pada 8 September hingga 6 Oktober 2024.

Salah satu bahasa pemrograman yang digunakan dalam pelatihan adalah bahasa Python yang saat ini menjadi salah satu kompetensi kunci dalam berbagai sektor pekerjaan, terutama yang berbasis computer science, data analysis, dan pengembangan perangkat lunak. Dengan mengenalkan Python dan konsep Object Oriented Programming, pelatihan ini menjadi gerbang awal bagi para santri dan kader Nahdliyin untuk masuk ke dalam dunia teknologi yang sarat potensi dan peluang.

Kegiatan ini ditujukan untuk warga nahdliyin yang memenuhi beberapa syarat seperti memiliki perangkat computer/PC/Laptop dan jaringan internet, memiliki pengetahuan umum terkait bahasa pemrograman, mempunyai keinginan belajar yang tinggi dan berkomitmen mengikuti keseluruhan program hingga tuntas.

Yang paling membanggakan, kegiatan ini dibimbing langsung oleh salah satu pemateri utama yakni, Dr.RER.NAT. Trismono Candra Krisna, anggota Lakpesdam PCINU Belanda sekaligus ilmuwan di European Space Agency (ESA) di Belanda—organisasi antarpemerintah Eropa yang memiliki peran besar dalam eksplorasi luar angkasa.

Baca Juga  War Takjil yang Eco Friendly

Pemateri juga menyampaikan bahwa pelatihan serupa di luar negeri bisa bernilai belasan ribu dolar, namun melalui program ini, warga Nahdliyin bisa mendapatkannya secara gratis. Inilah bentuk konkret dari tanggung jawab sosial yang ditunjukkan oleh para profesional NU di kancah global. Mereka tidak sekadar memetik prestasi akademik atau karier cemerlang, tetapi juga hadir untuk membagikan ilmunya kepada sesama tanpa pamrih.

Sebagai salah satu peserta sekaligus pengamat program ini, saya mendapat insight yang luar biasa: bahwa orang-orang NU, bahkan yang kini berada di lembaga besar dunia seperti ESA, memiliki kesadaran kuat untuk berbagi manfaat. Mereka tidak menyimpan ilmu hanya untuk kepentingan pribadi, melainkan melihat pentingnya pemberdayaan komunitas akar rumput. Mereka membawa misi membekali generasi muda Nahdliyin agar siap berkompetisi di dunia kerja modern.

Writer: Elvandari Solina AstandiEditor: Boy Ardiansyah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *