Penulis : Elvandari Solina Astandi, S.Pd (Guru di SMP Islam Tanwirul Afkar)
Sidoarjo,– Sampah plastik, terutama dalam bentuk sachet, menjadi salah satu tantangan besar dalam pengelolaan lingkungan di Indonesia. Menyadari pentingnya upaya edukasi dan solusi berkelanjutan, Yayasan Kajian Ekologi & Konservasi Lahan Basah atau Ecological Observation & Wetlands Conservation (ECOTON Foundation) menggagas program Refillin Menuju Sekolah. Program ini bertujuan untuk mengenalkan sistem belanja bijak berbasis isi ulang (refill), sekaligus mengedukasi siswa tentang bahaya polusi plastik sachet dan dampaknya terhadap lingkungan.
Pada Selasa (12/2), kegiatan Refillin Menuju Sekolah dilaksanakan di Aula Kraton 12 SMP Islam Tanwirul Afkar, Sidoarjo. Acara yang berlangsung pukul 09.30–11.30 WIB ini dihadiri oleh 110 siswa kelas 7. Dua pemateri utama, Kak Tasya dan Kak Jofanny dari ECOTON Foundation, menyampaikan edukasi terkait bahaya mikroplastik serta praktik langsung sistem belanja refill sebagai solusi pengurangan limbah plastik sachet.
Salah satu fokus utama kegiatan ini adalah mengedukasi siswa tentang bahaya sampah plastik sachet. Menurut Kak Tasya, plastik sachet menyumbang sekitar 9% dari total sampah plastik di Indonesia. Setiap orang diperkirakan menghasilkan sekitar 4 kg sampah plastik sachet per tahun. Tanpa langkah nyata untuk mengatasi masalah ini, pada tahun 2027 dunia diprediksi akan dibanjiri 1,3 triliun sampah sachet.