SUKODONO, nusidoarjo.or.id | Pengurus Aswaja NU Center Sidoarjo, Gus RM Luthfi Ghozali, mengulas kembali tentang kisah Raden Muhammad Syihabuddin yang memiliki gelar Pangeran Panji Ketawang dalam menyebarkan agama Islam khususnya di Kabupaten Sidoarjo pada abad 16 M.
Hal tersebut ia sampaikan saat mengisi Majelis Dzikir dan Shalawat (MDS) Rijalul Ansor Sidoarjo di area makam Raden Muhammad Syihabuddin atau Pangeran Panji Ketawang (Putra Sunan Giri), Dusun Ketawang, Desa Jogosatru, Sukodono, Sidoarjo, Rabu (07/08/2024).
Diceritakannya, Raden Muhammad Syihabuddin merupakan putra pertama dari Raden Paku (Sunan Giri) yang ada di Kabupaten Sidoarjo.
Berkat kemuliaan akhlak dan karomah yang dimiliknya, pada tahun 1518 seluruh warga di wilayah Katerungan berbondong- bondong memeluk agama Islam.
“Mbah Syihabuddin ini diantara orang-orang yang memperbaiki sistem kemiliteran yang ada di Giri kedaton, terutama yang berada di wilayah Katerungan. Maka wilayah yang ditinggali beliau di sini sampai sekarang dikenang dengan nama Desa Jogosatru,” ujar ahli pernisanan dan penulis buku Nyarkub tersebut.
Dirinya mengungkapkan, zaman dahulu di Giri Kedaton dikenal ada empat sistem kemiliteran (detasemen) yakni Jogosatru, Jogopati, Jogorekso dan Jogoboyo.