Haflatul Ikhtitam MA BIMA : Syahdu dan Mengharu Biru

KRIAN, NU Delta | Haflatul Ikhtitam MA BIMA : Syahdu dan Mengharu Biru. Selalu ada cara unik untuk mengungkapkan rasa syukur atas pencapaian dalam hidup. Termasuk salah satunya adalah momen kelulusan santri. Di tengah pro kontra esensi perayaan kelulusan, Madrasah Aliyah Bilingual Al-Amanah memiliki ciri khas tersendiri untuk mensyukuri karuniaNya.

Rabu, 4 Juni 2025, MA BIMA menggelar acara kelulusan santri bertajuk “Haflatul Ikhtitam”. Sebanyak 213 santri tingkat aliyah dinyatakan lulus. Dihadiri sebanyak kurang lebih 600 undangan, acara yang digelar mulai pukul tujuh malam tersebut berjalan khidmat dan penuh haru. Tradisi “Haflah” merupakan tradisi tahunan di Pesantren Modern Al-Amanah.

Haflatul Ikhtitam MA BIMA : Syahdu dan Mengharu Biru

Tujuan utamanya memberikan apresiasi kepada para santri yang rela menanggalkan ego mereka dan berjuang belajar di pesantren. Selain itu, acara ini juga merupakan simbolis “pamitan” para santri serta orang tua dari sekolah dan pesantren. Datang baik-baik dengan penuh cinta, maka pamit pun harus penuh cinta.

MA BIMA sendiri adalah lembaga pendidikan di bawah naungan Pesantren Modern Al-Amanah dan merupakan madrasah berbasis sanggar. Ustaz Ahmad Mansur,M.Pd selaku kepala madrasah menuturkan bahwa ada 5 sanggar unggulan di MA BIMA yaitu: Sanggar Tahfiz Entreprenenur, Sanggar Kutub At Turots, Sanggar Bahasa Internasional, Sanggar Sosial dan Komunikasi, Sanggar Sains dan Robotik. Kelima sanggar tersebut sudah menunjukkan taring prestasinya.

Hadir sebagai pembicara adalah KH. Usman Ridlo dari Temanggung, Jawa Tengah yang kebetulan mertua dari ustazah Mumpuni. Dalam kesempatan tersebut, KH. Usman menekankan bahwa tidak ada peninggalan/warisan terbaik dari orang tua kepada anaknya kecuali pendidikan Akhlakul Karimah.

Baca Juga  PCNU Sidoarjo Bermunajat Jelang Seabad NU
Writer: Nur LailiEditor: Noven Lukito HS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *