SIDOARJO, NU Delta | Istilah Haji Akbar dan Haji Asghar sering kali muncul dalam diskusi keislaman, khususnya menjelang musim haji. Banyak dari kita mungkin bertanya, apakah benar jika wuquf di Arafah jatuh pada hari Jumat maka otomatis disebut Haji Akbar? Mari kita bahas lebih lanjut perbedaan keduanya menurut pendapat para ulama.
Apa Itu Haji Akbar?
Dalam banyak riwayat, Haji Akbar merujuk pada pelaksanaan ibadah haji yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah atau dikenal sebagai Yaum an-Nahr (hari penyembelihan). Hari ini merupakan puncak dari ibadah haji, di mana seluruh rukun dan kewajiban haji telah selesai dilaksanakan.
Pendapat Ibnu Shihab dan Humaid bin Abdurrahman
Mereka berpendapat bahwa Haji Akbar adalah hari 10 Dzulhijjah karena pada hari itu semua amalan haji dilaksanakan dengan sempurna. Ini menegaskan bahwa esensi Haji Akbar bukan semata-mata karena bertepatan dengan hari Jumat.
Kesalahpahaman Populer di Masyarakat
Di kalangan awam, ada anggapan bahwa jika hari Arafah jatuh pada hari Jumat, maka itulah yang disebut Haji Akbar. Namun, menurut Muhammad Abdurrahman Al Mubarakfuri dalam kitab Tuhfatul Ahwadzi, tidak ada dalil yang sahih untuk menyatakan demikian.
تنبيه: قد اشتهر بين العوام أن يوم عرفة إذا وافق يوم الجمعة كان الحج حجا أكبر ولا أصل له
“Sudah masyhur di kalangan orang awam, bahwa jika wuquf di Arafah bertepatan dengan hari Jumat maka disebut Haji Akbar. Pendapat itu tidak ada dalil asalnya.”
Lalu, Apa Itu Haji Asghar?
Haji Asghar seringkali menimbulkan kebingungan karena kurangnya pemahaman umum. Menurut mayoritas ulama atau jumhur, Haji Asghar adalah umrah.
Penjelasan Ibnu Hajar Al-Asqalani
Ibnu Hajar menjelaskan bahwa meskipun istilah Haji Asghar tidak sering disebutkan dalam Al-Qur’an, para ulama telah sepakat bahwa itu merujuk pada umrah.
قال الحافظ ابن حجر: واختلف في المراد بالحج الأصغر، فالجمهور على أنه العمرة،
Konfirmasi dari Imam Nawawi
Imam Nawawi juga menegaskan hal serupa dengan menyatakan bahwa istilah Haji Akbar muncul untuk membedakan dari Haji Asghar, yaitu umrah.
قال العلماء وقيل الحج الأكبر للاحتراز من الحج الأصغر وهو العمرة. انتهى
Perpaduan Hari Arafah dan Jumat: Apa Maknanya?
Meskipun tidak ada dalil yang menyatakan bahwa Haji Akbar terjadi ketika Arafah jatuh pada hari Jumat, hal tersebut tetap memiliki nilai spiritual yang tinggi. Mengapa?
- Hari Arafah (9 Dzulhijjah) adalah salah satu hari terbaik dalam Islam.
- Hari Jumat adalah hari terbaik dalam satu pekan.
- Jika keduanya bertemu, maka itu adalah pertemuan dua waktu mustajab.
Namun demikian, pertemuan ini tidak menjadikan ibadah haji sebagai Haji Akbar dalam definisi fiqih. Ini lebih merupakan momen spiritual yang luar biasa, bukan penentu hukum syariat.
Mafhum Mukhalafah: Menafsirkan Sebaliknya
Bila seseorang berasumsi bahwa Haji Akbar hanya terjadi saat Jumat dan Arafah bersatu, maka ketika tidak terjadi berbarengan, otomatis disebut Haji Asghar. Ini merupakan pemahaman yang kurang tepat.
Faktanya, Haji Akbar adalah ibadah haji itu sendiri, sedangkan Haji Asghar adalah umrah. Pemisahan ini telah dijelaskan oleh banyak ulama sejak dahulu, dan bukan semata-mata ditentukan oleh hari dalam kalender.
Kesimpulan
Jadi, apakah benar jika wuquf di Arafah bertepatan dengan hari Jumat maka disebut Haji Akbar? Jawabannya: tidak sepenuhnya tepat. Penggunaan istilah Haji Akbar merujuk pada hari 10 Dzulhijjah, bukan pada hari Jumat semata. Sedangkan Haji Asghar, sebagaimana disepakati jumhur ulama, adalah umrah. Memahami ini sangat penting agar kita tidak terjebak pada pemahaman yang keliru.