KRIAN, nusidoarjo.or.id | Rais Amm Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar menjelaskan pesantren mempunyai tugas untuk mendidik para santri menjadi orang pintar dan benar.
Pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah Surabaya itu menilai pembentukan satgas di pesantren guna pencegahan kekerasan sangat bagus.
Hal tersebut ia jelaskan saat menghadiri Halal Bihalal Pengurus Cabang (PC) Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) Sidoarjo, di Pondok Pesantren Modern Al-Amanah Junwangi, Krian, Sidoarjo, Rabu (08/05/2024
Kiai Miftah mengajak untuk menata anak-anak muda untuk menyongsong puncak bonus demografi pada tahun 2035.
“Entah bonus demografi ini benar-benar bonus atau bencana. Kalau tidak kita siapkan, kita nanamkan nilai-nilai benar yang kemudian dari benar ini melahirkan kejujuran, semangat dan kemauan yang kuat,” katanya.
Jika tidak disiapkan, bisa jadi yang mendominasi tujuh puluh lima persen anak muda atau usia produktif pada 2035 adalah anak muda yang liar.
Jika yang terjadi demikian maka yang sebenarnya adalah bukan bonus demografi melainkan bencana demografi.
Ditangan RMINU tugas besar ini untuk mewujudkan generasi emas di tahun 2045 nanti.
“Sekarang yang pertama dibutuhkan itu anak muda yang benar, kemudian yang kedua pintar. Jika pintar tapi tidak benar maka akan menjadi koruptor,” ucapnya.
Halal Bihalal RMINU Sidoarjo, Rais Amm Jelaskan Tugas Pesantren
Kiai Miftah menuturkan orang yang mudah percaya dengan berita hoax sama halnya orang yang kalah sebelum perang. Berita hoax ini, menurut Kiai Miftah mengakibatkan kerugian-kerugian
