Berita  

Harlah Ke-166, Pemkab Sidoarjo Gelar Doa Bersama dengan 1000 Anak Yatim

Penulis : Umdah Izzatil Islam (TK Nurul Ummah Sukodono)

Pada Ahad 19 Januari 2025 memperingati Hari Jadi Sidoarjo ke 166 maka terselenggaranya kegiatan Doa Bersama 1000 anak yatim di Pendopo Delta Wibawa yang terdiri kurang lebih 71 LKSA di Sidoarjo. Meliputi LKSA Al Firdaus Sukodono diketuai oleh Bapak Yakhya Nuri dan lain sebagainya. Kegiatan acara yakni doa bersama, sambutan dan doa yang dilakukan dengan penuh khidmat.

Kegiatan tersebut menghadirkan keluarga bapak Bupati H Subandi SH., M.Kn, ketua DPRD, Sekda, Kejaksaan Negeri, Bank Jatim Sidoarjo dan ketua forum LKSA Sidoarjo. Adapun pesan bapak Bupati yang berhalangan hadir karena sakit dan diwakilkan sehingga pesan tersebut dapat terampaikan. Pesan meliputi ucapan syukur karena Pemkab bisa membersamai acara doa bersama, program pemakanan 1000 anak yatim sudah berjalan setahun ini dan akan bertambah lagi di tahun 2025 ini. Bahkan anak yatim bukan hanya meliputi anak yatim muslim saja. Jadi anak yatim non muslim di Sidoarjo juga mendapatkan hak yang sama.

71 LKSA anak yatim muslim dan non muslim di Sidoarjo dalam 1 tahun lalu mendapatkan bantuan pemakanan setiap anak 400.000. Adapun program yang akan diusahakan pada kepemimpinan bapak Bupati H Subandi SH., M.Kn yakni; pengobatan gratis bagi anak yatim dan makan bergizi gratis. Tahun ini jaga-jaga menyediakan atau menyiapkan anggaran APBD sejumlah 20 miliar.

Himbauan kepada para pengasuh LKSA yakni anak-anak diajari untuk membuang sampah pada tempatnya bukan di sungai sehingga mengakibatkan banjir. Banjir di Sidoarjo bukan hanya karena enceng gondok saja, bahkan Kasur dan kulkas pun ada. Pesan membuang sampah pada tempat sampah ini diperuntukkan juga kepada seluruh masyarakat Sidoarjo. Sehingga terciptanya Sidoarjo bersih, sehat dan sejahtera.

Baca Juga  Gandeng BKNU, Baznas Sidoarjo Rancang Pemberdayaan di Kepetingan Buduran

Pada Rapat Koordinasi Audit Kasus Stunting dalam rangka mendukung program nasional penurunan prevalensi stunting, yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo pada tanggal 17 Mei 2024 di Jie Poek DW. Menyatakan bahwa penyebab stunting di Sidoarjo meliputi; asupan gizi kurang pada ibu hamil dan balita, kurangnya pengetahuan stunting pada ibu hamil dan balita, kurangnya akses layanan Kesehatan dan kurangnya sanitasi dan air bersih yang memadai. Dengan demikian maka Solusi yang diperoleh pada rapat Koordinasi Audit Kasus Stunting yakni menyebarluaskan edukasi tentang stunting kepada ibu hamil dan anak balita, meningkatkan akses terhadap layanan Kesehatan, memperbaiki sanitasi dan air bersih serta melibatkan berbagai pihak terkait dalam upaya penurunan prevalensi stunting. Hal tersebut dapat diakses pada DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK, DAN KELUARGA BERENCANA.

PR berat bagi Pemkab yakni Sidoarjo bebas banjir dan stunting.  Dalam data yang dapat diakses di web Persentase Balita Stunting – Dataset – Open Data Kabupaten Sidoarjo. Kasus stunting  dari tahun 2021- 2023 yakni dari 7,6% menjadi 3,1%  kasus stunting mengalami penurunan yang signifikan. Rumah yang baik tidak membelakangi sungai tapi menghadap sungai. Mengapa rumah menghadap sungai lebih baik?. Karena dengan rumah menghadap ke sungai, maka pemandangan sungai yang bersih akan tercipta. Rasa memiliki dan tanggung jawab kebersihan sungai akan terbentuk Demi menjadikan Sidoarjo Bersih, sehat dan sejahtera.

Writer: Umdah Izzatil IslamEditor: Boy Ardiansyah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *