Hudzaifah bin al-Yaman: Sang Penjaga Rahasia Langit

Penulis : Rahmad Sugianto, M.Pd.

Di balik deretan sahabat Rasulullah yang dikenal lantang di medan perang atau lantang dalam kebenaran, ada satu nama yang justru dikenal karena kesenyapan dan keteguhannya menjaga sesuatu yang amat penting—rahasia. Ia bukan panglima, bukan juru bicara, bukan pula penulis wahyu. Tapi Rasulullah mempercayakan kepadanya sesuatu yang tidak diberikan kepada siapa pun: daftar nama kaum munafik.

Namanya Hudzaifah bin al-Yaman, seorang sahabat yang mendapat gelar mulia dari Rasulullah: Shahibu Sirri Rasulillah, si Penjaga Rahasia Nabi.

Anak Perantauan dari Makkah

Meski namanya dikenal dengan “bin al-Yaman”, Hudzaifah sejatinya tidak berasal dari negeri Yaman. Ayahnya, yang dijuluki al-Yaman, adalah orang Quraisy dari Bani ‘Abbas di Makkah. Karena satu urusan darah—utang balas dendam yang bisa berujung maut—al-Yaman terpaksa hijrah ke Yatsrib (Madinah), tempat ia meminta perlindungan kepada Bani ‘Abd Asyhal dan bersumpah setia pada mereka.

Di tanah perantauan itulah, al-Yaman membina rumah tangga dengan seorang perempuan Anshar. Dari rahim wanita inilah Hudzaifah lahir. Ia tumbuh besar di Yatsrib, tapi tetap akrab dengan jejak asalnya di Makkah.

Saat pertama kali bertemu Nabi Muhammad SAW di Makkah sebelum hijrah, Hudzaifah bertanya, “Wahai Rasulullah, aku ini tergolong Muhajirin atau Anshar?”

Baca Juga  Sekretaris PC Aswaja NU Center Sidoarjo Paparkan Makna Shalawat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *