SUKODONO-Tanggal 22 Oktober 2016, ditetapkan oleh Keputusan Presiden No.22 sebagai Hari Santri Nasional, sebagai wujud tanda terimakasih Bangsa ini kepada para Syuhada’ Resolusi Jihad dalam mempertahankan Kemerdekaan Indonesia.
Para Kiai, Ulama’ dan para guru berjuang lewat fatwa dan kepemimpinannya membimbing para santri/murid dalam menempa ilmu agama dan pengetahuan, serta jiwa patriotik membela tanah air tercinta.
Sebagai bentuk apresiasi, Pengurus Ranting Plumbungan serta Badan Otonom Nahdlatul Ulama Ranting Plumbungan, menggelar Upacara Hari Santri Nasional Tahun 2022. Hari Sabtu (22/10/2022) pukul 16.15 WIB, meski cuaca gerimis hujan kegiatan upacara ini tetap berlangsung, upacara dilaksanakan di pelataran Monument gugurnya Syuhada’ Kemerdekaan RI, KH. Nawawi di Dsn.Sumontoro RT7 RW3 Ds.Plumbungan Kec.Sukodono Sidoarjo.
Imam Ari Wahidi selaku Ketua Tanfidziyah Nahdatul Ulama Ranting Plumbungan, menuturkan, “kegiatan ini sangat penting karena sebagai bentuk rasa syukur kita kepada Allah SWT atas Kemerdekaan yang diberikan kepada Negeri ini, atas jasa para Syuhada’, Ulama’ dan Kyai, serta para Santri.”
“Kita sebagai generasi muda penerus perjuangan, maka lingkungan sekitar kita diisi dengan kegiatan keagamaan yang santun, serta penuh toleransi. Dan juga diisi dengan kegiatan sosial kemasyarakatan, dengan program NU yang bisa menjadikan masyarakat semakin tentram dan makmur,” lanjutnya.
Afif Khusni sebagai Kepala Desa Plumbungan dan juga sebagai inspektur upacara, menuturkan “Kita sebagai generasi penerus harus mewujudkan cita-cita para Muassis Nahdlatul Ulama’, NU harus menjadi organisasi yang membawa kemaslahatan umat, kami atas nama Pemerintahan Desa Plumbungan berterima kasih kepada Pengurus Nahdlatul Ulama’ Ranting Plumbungan yang sudah mewujudkan program-program bantuan untuk masyarakat penghasilan rendah.
“Kita harus memberi ruang kepada generasi selanjutnya, agar regenerasi tidak terputus. Kader-kader muda agar diberi kesempatan untuk berkiprah di dalam setiap kegiatan Nahdlatul Ulama,” katanya.
Pewarta: Zaim Muhammad
Editor: Mustain