SIDOARJO, NU Delta | Idaroh Ghusniyah JATMAN Kecamatan Tulangan Resmi Dibentuk: Jaga Marwah Thariqah Mu’tabarah An Nahdliyah. Dalam semangat memperkuat jaringan spiritual dan organisasi tarekat mu’tabarah, Idaroh Ghusniyah JATMAN Kecamatan Tulangan resmi didirikan, Sabtu (14/06/2024). Acara bertempat di kantor MWCNU Kecamatan Tulangan dan dihadiri oleh kurang lebih 50 peserta dari berbagai kalangan pengamal tarekat.
Pendirian ini sepenuhnya difasilitasi oleh MWCNU Kecamatan Tulangan sebagai wujud dukungan terhadap eksistensi JATMAN (Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyah) di tingkat kecamatan.
Proses pemilihan dilakukan dengan metode Ahlul Halli wal ‘Aqdi (AHWA) yang dipimpin oleh Gus Izza (Durrul Izza Alfatawi) selaku Ketua Tim Turba JATMAN Idaroh Su’biyah Kabupaten Sidoarjo sekaligus Wakil Katib Idaroh Su’biyah. Hasil musyawarah menetapkan: KH. Fauzi Dahlan sebagai Rois dan H. Suharman sebagai Mudir.
Idaroh Ghusniyah JATMAN Kecamatan Tulangan Resmi Dibentuk: Jaga Marwah Thariqah Mu’tabarah An Nahdliyah
Acara ini juga dihadiri oleh KH. Abdul Azis Munif (Pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Hidayah sekaligus Wakil Rois Ifadiyah Jatman Idaroh Su’biyah Sidoarjo) yang memberikan pesan spiritual kepada para peserta. Beliau menyampaikan:
“Hendaknya kita bertasawuf dengan beribadah kepada Allah dalam makna wushul dan mengenal Allah. Kalau kita memahami bahwa Allah selalu melihat kita, maka tidak mungkin kita akan bermaksiat.”
Sementara itu, Ketua Tanfidziyah MWCNU Kecamatan Tulangan Gus Fahri dalam sambutannya menyampaikan harapan besar atas pendirian JATMAN ini:
“Dengan hadirnya JATMAN di Kecamatan Tulangan, kami berharap marwah Thariqah An Nahdliyah yang mu’tabarah akan semakin terjaga, baik dari sisi sanad keilmuan maupun praktik amaliyahnya,” ujarnya.
Idaroh Ghusniyah JATMAN Kecamatan Tulangan Resmi Dibentuk: Jaga Marwah Thariqah Mu’tabarah An Nahdliyah
Pendirian Idaroh Ghusniyah ini diharapkan menjadi langkah awal dalam memperkuat jaringan thariqah yang autentik dan membangun sinergi antara ulama, masyayikh, dan masyarakat dalam meneguhkan nilai-nilai spiritualitas Islam ala Ahlussunnah wal Jama’ah An-Nahdliyah.
Acara ditutup dengan doa bersama dan penuh rasa syukur atas terbentuknya kepengurusan yang baru.