BUDURAN – Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat NU Buduran mewujudkan kemandirian organisasi, melalui program Bank Sampah, caranya setiap pertemuan rutin bulanan para kader diminta membawa rongsokan. Rongsokan yang terkumpul akan dipilah, yang bisa dijual dan yang akan didaur ulang.
“Program ini sudah ada sejak periode lalu, karena dianggap bagus, maka periode ini kita lanjutkan,” kata Ana Fatwawati selaku Koordinator Bidang Kesehatan dan Lingkungan Hidup PAC Fatayat NU Buduran kepada NU Delta, Senin (12/09/2022) siang.
Disebutkan rongsokan yang dikumpulkan cukup beragam. Mulai dari kardus bekas, botol hingga plastik. Benda-benda seperti tutup botol dijadikan lampu lampion, sedangkan bungkus kopi dibuat tas, atau barang lain yang laku dijual setelah diproses menjadi barang jadi.
Sementara ketua PAC Fatayat NU Buduran, Siti Mutoyibah mengatakan, kegiatan ini bermula dari melihat banyaknya rongsokan yang menumpuk di Kantor Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) setiap selesai kegiatan.
“Dari situ, sahabati bidang Kesehatan dan Lingkungan Hidup berinisiatif untuk memilahnya dan menjual ke pengepul sampah. Hasilnya dimasukkan kas PAC Fatayat NU Buduran untuk operasional kegiatan,” ujarnya.
Mutoyibah bersyukur, program tersebut disambut dengan antusias oleh seluruh Pimpinan Ranting (PR) dan pengurus PAC. Kotornya rongsokan tidak menyurutkan semangat para kader Fatayat NU, terutama bidang Kesehatan dan Lingkungan Hidup.
“Pokoknya sahabati Bidang Kesehatan dan Lingkungan Hidup ini tidak kenal kata kotor yang biasanya melekat di perempuan-perempuan muda. Setelah pekerjaan selesai, biasanya dilanjut makan-makan dengan riang gembira,” tuturnya.
Melalui program ini. Mutoyibah berharap bisa mengurangi sampah atau rongsokan yang ada di lingkungan Kecamatan Buduran. Hasilnya juga bisa membantu pemasukan organisasi guna menambah kas PR maupun PAC.
“Ini terus berjalan, rapat Jum’at lalu semuanya bawa rongsokan, pada Sabtunya kita pilah-pilah,” tandasnya.
Pewarta: Boy Ardiansyah
Editor: Emzed Ef