SUKODONO, NU Delta | Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Plumbungan, Sukodono, berkolaborasi dengan Pemerintah Desa setempat menggagas kegiatan pelatihan “Sinau Bareng Boso Inggris”. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan skill/kemampuan kader nya, agar mengerti dan mampu berinteraksi serta berkomunikasi dengan logat bahasa Inggris. Dikalangan umum, mindset untuk belajar bahasa Inggris adalah sesuatu yang sulit dikerjakan. Tapi hal tersebut bukan jadi hambatan untuk menjadikan kita punya kapasitas lebih, dalam hal komunikasi berbahasa asing internasional ini.
Bermula dari pertemuan yang tidak disengaja. Hendra Wijaya selaku Founder English On The Street Community (EOSC), ingin memberikan sumbangsih ilmu nya kepada para pemuda Desa Plumbungan. Hal ini disambut baik oleh Kepala Desa Plumbungan dan Ketua PRNU Plumbungan. Dan selanjutnya dilaksanakan rapat kecil untuk kelanjutan program tersebut.
Peluncuran Perdana dan Target Jangka Panjang
Peluncuran perdana “Sinau Boso Inggris” dilaksanakan pada Selasa (17/6/2025) di Balai Desa Plumbungan, diikuti oleh 70 kader NU Plumbungan, perwakilan Badan Otonom (Banom) NU Plumbungan, serta anggota Karang Taruna Sabanusa. Target ke depan adalah menjadikan Desa Plumbungan sebagai “Kampung Inggris” selanjutnya. Di mana banyak warganya fasih berbahasa Inggris. Hal ini diharapkan dapat menjadi nilai tambah dan keunggulan bagi warga Nahdliyin Ranting Plumbungan.
Hendra Wijaya, atau akrab disapa Mr. HD di komunitas EOSC, menyampaikan terima kasih kepada perangkat Desa Plumbungan atas kolaborasi dengan Komunitas Boso Inggris Jalanan Surabaya. Komunitas ini telah memiliki ratusan anggota dari berbagai kalangan dan profesi.
“Kegiatan sinau boso Inggris ini sangat menarik dan mudah dipahami. Karena yang kami terapkan bukan seperti yang ada di kurikulum sekolah dengan memakai grammar yang baku, tetapi kita memakai teknik belajar bahasa Inggris versi gaul. Sehingga nantinya akan mempermudah siapapun yang ingin komunikasi dan interaksi dengan logat asing,” tuturnya.
Ia menambahkan, program ini adalah proyek jangka panjang. “Kami ingin di Desa Plumbungan ini akan terbentuk komunitas ‘Boso Inggris’ yang baru. Sehingga akan menularkan dampak positif kepada warga. Target untuk membuat ‘Kampung Inggris’ ala Pare Kediri bisa terealisasi dengan baik dengan dukungan serta semangat semua warga Plumbungan, sesuai motto kami ‘Turn the impossible into possible’ dan ‘Not Crazy Not Exist’,” imbuhnya.
Sambutan Positif Kepala Desa Plumbungan
Afif Khusni Kepala Desa Plumbungan, sangat senang dengan program sinau boso Inggris ini bisa bergulir dan di ikuti oleh warganya. Khususnya Kader NU Plumbungan.
“Dulu kami sudah punya angan-angan seperti ini. Tapi belum bisa tercapai karena belum menemukan solusinya, dan akhirnya kita bertemu dengan Mr. Hendra dan Mr.Hanif dari EOSC Surabaya sehingga program ini bisa terlaksana, dan semoga bisa berjalan dengan baik, goal nya akan tercapai sesuai tahap-tahap pembelajaran yang akan diberikan oleh Tim Mentor yang handal dan professional, sehingga bisa upgrade kemampuan berbahasa, bagi warga Desa Plumbungan,” ujar Afif Khusni yang juga sebagai Pembina Ansor Plumbungan kepada NU Delta.