Kajian Fatayat NU: Makna Perempuan Shalihah Zaman Now

Kajian Perempuan Shalihah dan Thaharah oleh Ning Dewi Iqlimah

TARIK, NU Delta | Pada acara rutinan Diba’ Kubro PAC Fatayat NU Tarik, Ning Dewi Iqlimah mengupas tuntas Kitab Mar’atus Sholihah. Kajian Fatayat NU: Makna Perempuan Shalihah Zaman Now, sebuah kajian yang tak hanya menyentuh ranah keilmuan fiqih, tapi juga menyelami peran perempuan dalam rumah tangga dan masyarakat modern.

Kajian Fatayat NU: Makna Perempuan Shalihah Zaman Now

Empat madzhab besar—Hanafi, Maliki, Hanbali, dan Syafi’i—ternyata memiliki pandangan yang sejalan. Mereka menyepakati bahwa pekerjaan rumah tangga bukanlah kewajiban mutlak seorang istri.

1. Pekerjaan Rumah: Kewajiban atau Pilihan?

Meski bukan kewajiban, pekerjaan rumah menjadi ladang pahala jika dilakukan dengan ikhlas. Hal ini disampaikan Ning Dewi dengan gaya penyampaian yang membumi dan menginspirasi.

2. Rumah Tangga sebagai Lahan Ibadah

Mengurus rumah bisa menjadi ibadah jika diniatkan lillah. Inilah salah satu poin penting dalam kajian yang menekankan pentingnya niat dalam setiap aktivitas domestik.

Pentingnya Thaharah bagi Perempuan

Thaharah atau bersuci menjadi fokus penting dalam kajian. Perempuan, dengan kondisi biologis yang lebih kompleks, wajib memahami aspek ini secara mendalam.

1. Kesucian Fisik yang Berdampak Sosial

Kesucian tidak hanya soal diri sendiri, tetapi juga berdampak pada seluruh anggota keluarga. Mulai dari makanan, pakaian, hingga tempat tinggal, semuanya harus bersih.

2. Kesucian Spiritual: Inti dari Akhlak Perempuan Shalihah

Ning Dewi menekankan pentingnya ibadah dan akhlakul karimah sebagai bentuk kesucian batin. Perempuan shalihah akan selalu menjaga dua kesucian ini secara seimbang.

Perempuan dan Peran Strategis di Rumah Tangga

Lebih dari sekadar “pengurus rumah”, perempuan adalah penjaga moral, penjaga kebersihan, dan guru pertama bagi anak-anaknya. Maka, memahami thaharah adalah kunci.

Makanan yang bersih dan halal menjadi sumber keberkahan. “Apa yang dimakan menentukan apa yang dilakukan,” begitu kata bijak yang diangkat dalam diskusi ini.

Baca Juga  Kultum Ramadhan Fatayat NU Sidoarjo, Dewi Iqlimah Uraikan Dalil Wajibnya Puasa Ramadhan

Setiap aktivitas rumah tangga bisa menjadi ibadah. Dari menyapu lantai hingga menyiapkan sarapan, semua punya nilai jika diniatkan dengan benar.

Pada pertemuan ini, kajian kitab Mar’atus Sholihah telah rampung. Akan ada musyawarah dalam Diba Kubro bulan depan untuk menentukan kitab yang akan dikaji selanjutnya.

Ning Dewi Iqlimah menyampaikan pesan, “Semoga kita semua diberikan keistiqamahan untuk menjadi perempuan shalihah yang memperhatikan kesucian fisik dan spiritual,” pungkasnya menutup acara.

Kajian Kitab Mar’atus Sholihah oleh Ning Dewi Iqlimah membuka cakrawala baru tentang peran perempuan dalam Islam. Bahwa menjadi perempuan shalihah bukanlah perkara sederhana, tetapi jalan mulia yang memadukan kesucian hati dan kebersihan fisik dalam bingkai ibadah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *