Penulis : Elvandari Solina Astandi, S.Pd (Guru di SMP Islam Tanwirul Afkar)
Semangat Kartini tidak pernah padam. Ia terus menjelma dalam berbagai bentuk, terutama lewat karya dan pemikiran perempuan masa kini. Pada Senin siang (21/4/2025), bertepatan dengan peringatan Hari Kartini, sebanyak 77 perempuan inspiratif dari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jawa Timur resmi meluncurkan sebuah karya monumental: buku antologi berjudul Perempuan, Literasi, dan Kesetaraan.
Acara peluncuran berlangsung di Studio Televisi Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Timur, Sedati, Sidoarjo, dan disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube BBGP Jatim. Ruang studio BBGP menjadi saksi lahirnya karya kolaboratif yang merekam semangat, refleksi, dan perjuangan perempuan dalam dunia pendidikan dan literasi.
Prosesi launching diawali dengan sambutan penuh inspirasi dari Ketua PGRI Jawa Timur, Dr. Djoko Adi Waluyo, ST, MM, DBA, yang hadir bersama Sekretaris PGRI Jatim, Drs. Edy Wuryanto, M.Pd, MM. Dalam sambutannya, Dr. Djoko menyampaikan pentingnya menulis sebagai bagian dari perjuangan intelektual.
“Menulis adalah bentuk eksistensi dan artefak yang ditinggalkan manusia di dunia . Sebagaimana ungkapan klasik cogito ergo sum — aku berpikir maka aku ada — dan verba volant scripta manent, ucapan akan hilang tapi tulisan akan abadi. Maka, dengan menulis, kita memberi teladan, menyuarakan harapan, dan menciptakan jejak sejarah,” ujarnya.
Antologi ini merupakan bagian dari komitmen PGRI Jawa Timur untuk mendukung literasi perempuan serta memperjuangkan kesetaraan dalam ruang-ruang pendidikan dan sosial. Acara dilanjutkan dengan talkshow inspiratif bersama para narasumber utama yang merupakan tokoh-tokoh perempuan di PGRI Jawa Timur, yaitu:
- Dr. Dra. Dwi Retnani Srinawati, M.Si (Wakil Ketua II PGRI Jatim),
- Dr. Lailatul Musyarofah, M.Pd (Ketua Perempuan PGRI Jatim),
- Dra. Muji Dwi Sriwilujeng, M.Pd (Ketua IGTKI Jatim),
- dan Siti Chomsiyah, S.Pd, MM (Kabiro Pemberdayaan Perempuan PGRI Jatim).
Dalam paparannya, Dr. Lailatul Musyarofah menjelaskan bahwa penyusunan buku ini merupakan hasil kerja kolaboratif yang berlangsung selama beberapa bulan, melibatkan para guru perempuan dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Timur.
“Buku ini bukan hanya sekadar antologi, tetapi juga dokumentasi perjuangan dan pemikiran perempuan tentang literasi, kesetaraan, dan pemberdayaan. Kami bersinergi dengan BBGP Jawa Timur untuk memastikan bahwa karya ini juga membawa semangat SDGs, khususnya poin ke-5 tentang kesetaraan gender,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa buku antologi ini terdiri dari tiga bentuk tulisan yang saling melengkapi: opini akademik yang tajam dan reflektif, cerpen dengan pesan sosial yang kuat, dan puisi yang menggugah emosi. Semua ditulis oleh para pendidik perempuan yang mencurahkan pengalaman, pemikiran, dan harapannya dalam setiap halaman.
Ketua Dharma Wanita Persatuan BBGP Jawa Timur, Siti Yulekho, S.Ag, juga turut memberikan sambutan inspiratif dalam acara tersebut. Ia mengapresiasi semangat para guru perempuan yang tidak hanya mengajar, tetapi juga menulis dan berpikir kritis demi kemajuan pendidikan dan kesetaraan di Indonesia.