Kenali Diri Lewat Self Awareness & Emosi Remaja

SIDOARJO, NU Delta | Kenali Diri Lewat Self Awareness & Emosi Remaja. Dalam rangkaian pekan kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema “Bangunlah Jiwa Raganya”. Santri kelas 7 dan 8 SMP Islam Tanwirul Afkar mengikuti seminar bertema “Self Awareness & Emosi Remaja”, Sabtu, (31/05/2025).

Kegiatan bertempat di Aula Kraton 12. Kegiatan ini diisi oleh narasumber psikolog muda dari Surabaya, Ustadzah Defi Aryani, S.Psi., M.Psi, yang dikenal dengan pendekatan ceria, energik, dan penuh semangat.

Seminar berlangsung sejak pukul 07.30 hingga 10.30 WIB. Turut hadir seluruh santri putra dan putri, guru pendamping, serta Waka Kesiswaan dan Waka Kurikulum.

Sebelum memulai sesi materi utama, Ustadzah Defi mengajak para santri untuk ice breaking dan gim konsentrasi ringan. Semangat para santri menggema di seluruh aula, menciptakan suasana yang hangat dan ceria.

Melalui aktivitas sederhana ini, para santri diharapkan untuk “hadir sepenuhnya” dalam kegiatan, membangun fokus, dan membuka diri terhadap refleksi batin.

Kenali Diri Lewat Self Awareness & Emosi Remaja

“Self awareness itu dimulai dari kemampuan menyadari kehadiran diri, tubuh, pikiran, dan perasaan kita saat ini. Maka, belajar konsentrasi itu penting,” ujar Ustadzah Defi.

*Mengenali Diri sebagai Awal dari Perjalanan Masa Depan*

Materi utama dimulai dengan pemahaman dasar tentang pentingnya mengenali diri sendiri sebagai pondasi dalam membentuk karakter dan merancang masa depan.

Para santri diberi lembar kerja dengan ilustrasi gambar kepala. Mereka diminta untuk menggambarkan diri mereka sendiri, lalu menuliskan kelebihan yang mereka miliki baik dari sisi fisik, emosi, akademik, minat, dan bakat.

Selanjutnya, Ustadzah Defi memandu para santri untuk menuliskan cita-cita atau profesi impian yang mereka dambakan di masa depan. Dengan bahasa yang membumi dan penuh empati, beliau membimbing peserta untuk melihat hubungan antara potensi diri dan impian hidup.

Baca Juga  YPI Nurul Huda Datangkan Maarif Wilayah dan Rektor UNISMA untuk Majukan Pendidikannya

“Kalau kamu bercita-cita jadi youtuber, jadi angkatan udara, jadi seorang CEO, potensi apa yang sudah kamu miliki dan mendukung mimpimu? Apakah kamu suka bicara di depan umum? Atau kamu mudah berempati dan sabar menghadapi orang lain? Nah, itulah kelebihanmu yang bisa dikembangkan,” jelasnya.

Santri juga diajak untuk mengisi asesmen sederhana bertema jenjang karir, yang memuat refleksi tentang 1) Apa yang mereka inginkan di masa depan? 2) Apa tantangan yang mungkin dihadapi? 3) Apa yang bisa dilakukan mulai sekarang 4) Bagaimana strategi untuk mencapai impian tersebut?

Salah satu momen paling menarik dalam seminar ini adalah saat beberapa santri diminta maju untuk berbagi hasil refleksi mereka di depan forum. Dengan suara lantang dan percaya diri, santri kelas VIII-D, Keisya Qori, menyampaikan cita-citanya.

“Saya ingin menjadi seorang guru,” ucap Keisya.

Ia merasa memiliki suara yang lantang, telaten serta ulet.

“Saya berharap kelebihan ini bisa mendukung saya menjadi guru yang baik. Aamiin,” ujarnya.

Kenali Diri Lewat Self Awareness & Emosi Remaja

Respons santri lainnya juga tidak kalah antusias. Mereka secara terbuka menceritakan mimpi mereka menjadi angkatan udara, guru, apoteker, dokter, youtuber, bahkan pengusaha. Kegiatan ini bukan hanya menjadi forum penyampaian mimpi, tetapi juga wadah bagi mereka untuk belajar mendengar dan menghargai impian temannya.

Writer: Elvandari Solina Astandi, S. PdEditor: Noven Lukito HS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *