BALONGBENDO, NU Delta | Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat NU Balongbendo mengadakan rutinan diba’ kubro. Kegiatan dilaksanakan di Pimpinan Ranting (PR) Fatayat NU Singkalan, Ahad (18/05/2025) pagi. Turut hadir H Abud Asrofi selaku Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sidoarjo Dapil IV, Tarik, Balongbendo dan Krian.
Siti Masruchah selaku ketua PAC Fatayat NU Balongbendo berterimakasih kepada sahabat-sahabat yang pagi ini hadir maulid diba’. Dijelaskan diba’ kubro adalah agenda rutin PAC berkeliling ranting.
“Terlihat sepele namun kegiatan ini ada sesuai tujuan pendiri NU mendirikan organisasi. tujuaannya tidak lain adalah melestarikan Islam Aswaja, yang salah satu bentuk amaliahnya adalah diba’,” katanya.
Di tengah modernisasi saat ini, Fatayat NU Balongbendo tetap mempertahankan tradisi amaliah diba’. Siti Masruchah yakin, meski tidak viral di dunia, acara rutin diba seperti ini akan viral di langit.Dan membuat para pendiri NU senang.
“Beberapa hari lalu, ada PAC dari Jawa tengah dan PC Demak ziarah ke pendiri Fatayat NU di Sidoarjo. Ini bisa menjadikan kita motivasi, jika mereka punya semangat tinggi, jauh-jauh datang ke Sidoarjo maka kita yang di Sidoarjo, kabupaten asal pendiri Fatayat NU harus punya semangat berkali – kali lipat dari yang ada di kabupaten atau Provinsi lain,” ujarnya.
Ketua PAC Fatayat NU Balongbendo Yakin Diba’ Kubro Akan Viral di Langit
PAC Fatayat NU Balongbendo juga mengadakan Harlah dan Hari Kartini dengan lomba menghias tumpeng beberapa hari yang lalu. Itu adalah upaya Fatayat NU untuk menjaga budaya asli Indonesia. Diakui atau tidak syukuran-syukuran saat ini sering kali sudah tidak memakai tumpeng, padahal tumpeng merupakan budaya asli Indonesia yang sepatutnya dilestarikan.
“Alhamdulillah Fatayat NU Balongbendo membuat langkah kecil untuk melestarikan budaya Tumpeng dengan mengadakan lomba,” ucapnya.
Kemudian yang tak kalang penting, Siti Masruchah memotivasi semangat untuk kaderisasi. Mari mengajak perempuan-perempuan muda untuk bergabung dengan Fatayat. Yakinkan bahwa di Fatayat tidak hanya ngaji dan shalawat. Tapi banyak sekali kegiatan sosial yang bermanfaat untuk masyarakat luas dan kegiatan yang mengembangkan bakat kedernya.
“Seperti beberapa waktu yang lalu PC Fatayat NU Sidoarjo membekali keterampilan menulis. Kemudian saat ini berlangsung, kerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja membuat pelatihan membuat kue,” jelasnya.
Ranting adalah ujung tombak, maka penting untuk menguatkan soliditas antar Badan Banom (Banom) NU di ranting.
“Terutama dengan IPNU-IPPNU. Kalau IPPNU kuat maka Fatayat akan kuat, jangan sampai kader IPPNU setelah selesai tidak lanjut di Fatayat, oleh karena itu perlu merangkul mereka sejak di IPPNU,” pungkasnya.