SIDOARJO – Sholehuddin, Ketua PC ISNU Sidoarjo menghadiri Stadium Generale Moderasi Beragama yang diadakan di Tower KH. Mahrus Aly B, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Surabaya pada Selasa (30/05/2022). Acara tersebut diisi oleh Menteri Agama Periode 2014, Dr. (H.C.) K.H. Lukman Hakim Saifuddin.
“Hakekat moderasi beragama itu tidak ada sama sekali yang baru, refrensinya juga masih diambil dari ulama-ulama kita, Tawasuth, Tasamuh, Tawazun, I’tidal, itu sebenarnya juga hal-hal yang sudah ada, hanya istilahnya saja yang baru yaitu moderasi beragama, mengapa kita perlu mengemas, karena kira berada di ruang publik, sehingga perlu menyamakan persepsi,” ujar mantan menteri agama Indonesia tersebut.
Pihaknya juga memaparkan Indonesia sebagai negara yang religius. Hal ini menjadikan budaya beragama sebagai salah satu poin yang diakomodasi oleh Moderasi Beragama.
“Semangat beragama itu justru merangkul, memanusiakan manusia, ruhnya itu relgiusitas, jarang ditemukan di dunia bangsa dengan religiusitas sekental kita di Indonesia, ibu-ibu mau arisan istilahnya silaturahmi, itu sebabnya indikator Moderasi Beragama itu akomodatif terhadap budaya,” ujarnya.
Lukman Hakim Syaifuddin memandang perlunya penguatan moderasi beragama di organisasi-organisasi keagamaan.
“Penguatan Moderasi Beragama perlu diadakan di organisasi-organisasi agama dan Forum Kerukunan Umat Beragama,” ujarnya.
“Sampai saat ini memang konsep Moderasi Beragama masih berputar di Kementrian Agama, namun moderasi agama sudah mulai disampaikan, diantaranya sudah disampaikan pada beberapa lembaga, kami juga ada pengelolaan acara keagamaan,” tambah mantan menteri agama tersebut.
Menanggapi hal tersebut Abah Sholahuddin, Ketua PCNU Sidoarjo mengatakan kepada Tim NU Delta, pihaknya akan mendukung Program Penguatan Moderasi Beragama dari pemerintah. Pihaknya akan berkolaborasi dengan para stakeholder agar program tersebut dapat terealisasikan.
Pewarta : Noven Lukito HS.
Editor : Boy Ardiansyah