Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo, KH Zainal Abidin berpesan kepada seluruh Nahdliyin khususnya di Kabupaten Sidoarjo agar berhati-hati dalam memilih pesantren untuk anak-anaknya. Harus melihat dan mencermati betul apakah pesantren itu masih mengajarkan paham-paham Aswaja.
Hal tersebut dikatakan Kiai Zainal untuk merespon kejadian belakangan ini dimana eksistensi pesantren sedikit terganggu dengan adanya isu terorisme dan kekerasan seksual yang muncul serta menyeret nama baik pesantren.
“Fenomena yang muncul saat ini banyak pesantren yang hanya menamakan diri sebagai pesantren tapi tidak mengajarkan nilai-nilai Aswaja. Bahkan justru mengajarkan harakah yang menyimpang dari paham Aswaja,” katanya dikutip dari NU Online Jatim.
Dijelaskan, bagaimana NU punya sejarah, ketika sejarah itu menanamkan nilai-nilai Aswaja dan mengembangkan pesantren-pesantren berpaham Aswaja. Kiai Zainal yakin akan memberikan penguatan kepada masyarakat Indonesia untuk tetap mencintai bangsa dan negara Indonesia.
“Hal itu sesuai dengan jargon yang dulu pernah dikeluarkan oleh Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari yakni hubbul wathan minal iman yang merupakan bagian dari ajaran Aswaja,” ungakpnya.
Adapun pesantren-pesantren yang berciri khas Aswaja adalah para kiainya merupakan alumni pesantren salaf yaitu pesantren yang belajar dan sistem mengajarnya mengikuti manhaj atau metode ulama-ulama terdahulu.