SIDOARJO, nusidoarjo.or.id – Wakil Katib Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo, KH Khoirus Sholeh menjelaskan tanda-tanda Allah menghendaki kebaikan bagi hambanya. Hal tersebut disampaikan dalam pengajian rutin kitab Mukhtarul Ahadits menjelang buka puasa di Masjid KH Muhammad Hasyim Asy’ari, Sabtu (8/3/2025).
Beliau menyampaikan, bahwa jika Allah telah menghendaki kebaikan bagi hambanya, maka akan diberikan kaya hatinya dan diberikan rasa takut kepada Allah SWT, sebab jika diberikan kaya duniawi tidak ada habisnya. Manusia dengan nafsunya akan selalu merasa kurang, tidak bisa berhenti untuk menumpuk harta duniawi.
Oleh karena itu, seorang mukmin yang diberikan kekayaan hati akan selalu memiliki rasa takut yang mendalam kepada Allah SWT. Ia sadar bahwa segala nikmat dan harta yang dimiliki adalah amanah dari Allah yang harus digunakan di jalan yang benar.
“Maka yang dijadikan ukuran oleh Allah dalam menjadikan hambanya menjadi baik adalah dengan memberikan kekayaan hati, yaitu selalu merasa cukup dengan nikmat yang sudah diberikan. Apapun jika neriman sangat luar biasa dan menjadi keberkahan yang luar biasa,” terangnya.
KH Khoirus Sholeh juga mengingatkan jamaah untuk tidak terjebak dalam mengejar kekayaan dunia yang bersifat sementara. Beliau menyatakan bahwa kekayaan dunia, meskipun berlimpah, akan selalu habis dan tidak dapat membawa kebahagiaan sejati. Sebaliknya, kekayaan hati yang dilandasi dengan rasa takut kepada Allah akan mengantarkan seseorang pada kehidupan yang penuh keberkahan dan kedamaian.
“Gemerlap dunia sangat luar biasa, jika tidak dibarengi iman yang kuat maka akan terjerumus di dalam lembah dosa. Selain itu juka akan dipahamkan oleh ilmu agama, diberikan zuhud, dan diberikan pemahaman tentang kekurangan diri sendiri,”
KH Khoirus Sholeh berpesan untuk lebih pandai bersyukur, bukan hanya bersyukur terhadap hal-hal besar yang diterima, tetapi juga untuk hal-hal kecil dalam kehidupan. Melalui hati yang selalu bersyukur, maka akan dibukakan pintu rezeki yang melimpah dan datang dari arah yang tidak disangka-sangka.
“Berapapun nikmat yang diterima jika disertai dengan rasa syukur akan menjadi nikmat yang luar biasa dengan keberkahan hidup di dalamnya. Jika yang dilihat adalah sang maha pemberi, bukan sesuatu yang diberi, maka akan timbul rasa syukur. Setiap napas yang kita hirup, setiap detik waktu yang Allah beri, adalah anugerah yang patut kita syukuri,” tuturnya.
Selanjutnya, ia menerangkan bahwa tanda-tanda Allah menghendaki kebaikan kepada hambanya adalah sadar terhadap kekurangan diri sendiri. “Maka jika sadar dengan kekurangan diri sendiri, tidak akan sempat mencari kekurangan orang lain, yang muncul hanyalah taubat dan sering membaca istighfar,” jelasnya.
Tanda selanjutnya yaitu diberikan sikap Zuhud, seperti yang diajarkan oleh nabi sulaiman, meskipun memiliki kekayaan yang sangat luar biasa, akan tetapi kekayaannya digunakan untuk bertaqwa kepada Allah SWT.
“Manusia tidak dilarang untuk mencari kekayaan dunia akan tetapi yang dilarang adalah menggantungkan diri kepada dunia,” tandasnya.
