Ketua PWNU Jawa Timur K.H. Marzuki Mustamar pada Senin, 19 November 2018 meresmikan Masjid Jami An Nur Dungus, Sukodono. Peresmian tersebut dilaksanakan sehari menjelang Maulud Nabi Muhammad SAW.
Selain meresmikan, kehadiran Kiai Marzuki juga sebagai penceramah peringatan maulud nabi di masjid tersebut. Dalam paparannya ia menyampaikan tentang orang munafik yang menjadi musuh orang mukmin. “Orang munafik seperti musuh dalam selimut,” katanya.
Namun, kebanyakan orang munafik memiliki kelebihan harta. Harta baginya untuk menutupi kemunafikan dalam dirinya.
Seperti halnya Rasulullah setelah membangun Masjid Quba ada kelompok lain yang membangun masjid di daerah yang sama dan lebih strategis tapi tujuannya untuk memecah belah umat.
Kiai Marzuki menghimbau kepada jamaah, setelah diresmikan masyarakat harus giat salat berjamaah di An Nur. Hal itu untuk mempererat persaudaraan masyarakat agar tidak mudah di adu domba.
Salat berjamaah, lanjut Kiai Marzuki, juga dapat meluaskan rezeki. Hal itu terjadi di kota Madinah yang perekonomian penduduknya di atas rata-rata karena mengutamakan salat berjamaah. “Orang madinah itu begitu dengar adzan cepet-cepet menutup tokonya,” katanya.
Senada dengannya, Ketua PCNU Sidoarjo K.H. Maskun yang juga hadir dalam acara itu menegaskan, kegelisahan Rasulullah dapat diselesaikan di dalam masjid dengan meminta petunjuk kepada Allah.