SIDOARJO, NU Delta | Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) menunjukkan komitmennya dalam mencetak generasi pembina Pramuka profesional melalui kegiatan Kursus Pembina Mahir Tingkat Dasar (KMD) Jenggala 2025.
Kegiatan ini digelar oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pramuka Katulistiwa dan menjadi langkah konkret untuk memperkuat karakter, kepemimpinan, dan semangat pengabdian di kalangan mahasiswa FKIP UNUSIDA.
Apa Itu KMD dan Mengapa Penting?
KMD atau Kursus Pembina Mahir Tingkat Dasar adalah pelatihan dasar yang wajib diikuti oleh calon pembina Pramuka. Pelatihan ini menjadi pondasi penting sebelum seseorang dapat membina gugus depan.
Tujuannya bukan hanya memberi pengetahuan teknis kepramukaan, tetapi juga membentuk karakter dan kepemimpinan yang kuat.
KMD di Era Sekarang: Lebih dari Sekadar Pelatihan
Dalam konteks pendidikan masa kini, KMD bukan sekadar kegiatan rutin. Ia telah berkembang menjadi sarana strategis yang mampu menjawab tantangan zaman, membentuk agen perubahan yang tidak hanya paham kepramukaan tetapi juga memiliki integritas dan daya juang tinggi.
KMD Jenggala 2025: Menggali Potensi Mahasiswa FKIP UNUSIDA
Digelar selama dua akhir pekan berturut-turut (23–25 Mei dan 30 Mei–1 Juni 2025), KMD Jenggala UNUSIDA melibatkan ratusan mahasiswa dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Kegiatan ini diselenggarakan di Kampus 2 UNUSIDA Lingkar Timur, yang menjadi saksi tumbuhnya semangat pembina muda masa depan.
Ketua Harian Kwarcab Gerakan Pramuka Sidoarjo, Muta’in Baladan, turut membuka kegiatan dan memberikan semangat kepada peserta. Beliau berharap para mahasiswa dapat melanjutkan estafet pembinaan Pramuka di sekolah dan masyarakat.
“Harapannya, mahasiswa UNUSIDA tidak hanya menjadi peserta, tetapi bisa menjadi pembina Pramuka yang menginspirasi adik-adik di sekolah-sekolah,” ujar Muta’in.
Materi KMD: Dari Sejarah Hingga Kepemimpinan
Selama pelatihan, peserta dibekali berbagai materi esensial yang meliputi:
- Sejarah dan filosofi gerakan Pramuka
- Metode kepramukaan yang edukatif
- Teknik dasar kepramukaan
- Manajemen gugus depan (Gudep)
- Kepemimpinan dan pengambilan keputusan
Pelatihan Praktik Lapangan: Belajar dari Pengalaman Nyata
Salah satu ciri khas dari KMD adalah kombinasi teori dan praktik. Di luar ruang kelas, peserta diajak merasakan atmosfer pelatihan lapangan—belajar membangun tenda, membuat pioneering, hingga simulasi kegiatan pembinaan peserta didik. Semuanya dirancang agar mereka siap menjadi pembina yang tangguh dan inspiratif.
Menurut Nazar Akhmaluddin selaku ketua pelaksana KMD Jenggala 2025, kegiatan ini lebih dari sekadar pelatihan teknis. Ia adalah pembentuk karakter, pemupuk semangat, dan pelatihan kepemimpinan yang berdampak jangka panjang.
“KMD ini adalah langkah strategis dalam memberikan bekal kompetensi dasar kepramukaan kepada mahasiswa. Terutama bagi mereka yang memiliki minat dan komitmen untuk mengabdi di lembaga pendidikan atau komunitas masyarakat,” jelas Nazar.
Pembentukan Karakter Mahasiswa Lewat Kepramukaan
Pendidikan karakter adalah fondasi utama dalam kepramukaan. Lewat kegiatan seperti KMD, mahasiswa tidak hanya belajar tentang baris-berbaris atau tali-temali, tapi juga belajar tentang disiplin, kerjasama, empati, dan kepemimpinan. Nilai-nilai ini sangat relevan dengan semangat Nahdlatul Ulama yang menjunjung tinggi akhlak mulia dan pengabdian kepada masyarakat.
Keselarasan Nilai NU dan Pramuka
Prinsip-prinsip dasar gerakan Pramuka seperti cinta tanah air, tolong-menolong, dan keberanian sejalan dengan nilai-nilai yang dianut oleh Nahdlatul Ulama.