SIDOARJO – Kongres Akbar Konfederasi Serikat Buruh Muslimin Indonesia (K-Sarbumusi) Nahdlatul Ulama yang ke 6 telah digelar di Hotel Aston Sidoarjo pada selasa (27/9/2022) hingga Kamis (28/9/2022) waktu setempat.
Kongres 5 tahunan itu juga dihadiri beberapa tokoh besar dalam pembukaannya, diantaranya adalah Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Sekjen PBNU) Saifullah Yusuf, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali, dan juga Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Agus Mahbub Ubaidillah, dan sejumlah tokoh besar lainnya.
Dalam sambutannya di pembukaan, Saifullah Yusuf mengingatkan bahwa tantangan Sarbumusi NU yang mengurusi buruh adalah konsolidasi yang sifatnya ke dalam.
Pria yang karib disapa Gus Ipul itu menjelaskan bahwa K-Sarbumusi punya tugas yakni memperkuat barisan, melakukan komunikasi dan pendidikan yang baik. Dengan konsolidasi ke dalam, Sarbumusi akan mampu memahami situasi dengan lebih utuh.
“Mendefinisikan keadaan lebih baik, dan juga mengambil langkah-langkah yang terbaik, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama. Ada situasi ke depan yang harus kita konsolidasikan untuk menghadapinya, khusus di dunia perburuhan,” kata Gus Ipul.
Menurutnya, di setiap kesempitan pasti ada kesempatan. Oleh sebab itu, ia mengajak para buruh berpikir tidak hanya jadi buruh, tetapi sekali-kali berpikir berperan sebagai pemilik.
“Karena dunia modern memungkinkan semua sekarang ini menjadi owner atau pemilik. Kalau buruh hanya pekerja,” ujarnya.
Gus Ipul juga menyarankan para buruh Sarbumusi untuk dapat membeli saham-saham yang bisa membawa keuntungan bagi para buruh Sarbumusi.
Dengan model seperti itu, Gus Ipul meyakini anggota Sarbumusi bisa menjadi owner dari sebuah pabrik atau company yang memastikan anggotanya mendapatkan keuntungan lebih besar.
Secara khusus ia meminta seluruh anggota Sarbumusi untuk mengubah cara berpikir (mindset) tidak hanya sebagai buruh. Apalagi, situasi ekonomi saat ini sedang tidak menentu.
“Intinya, mari kita merubah cara berpikir para buruh Sarbumusi. Mari kita merubah cara berpikir kita. Sekarang model-model usaha itu yang model kolaborasi. Mari kita berpikir juga sebagai pemilik, sebagai owner,” tegas Gus Ipul.
Pewarta: M Al Haykal
Editor: Emzed Ef