Oleh: Ifa Ratnasari,S.Sos.I,S.E
Peringatan Hari Bumi yang jatuh pada 22 April setiap tahunnya menjadi momentum penting bagi seluruh umat manusia untuk merefleksikan dampak aktivitas kita terhadap lingkungan. Di MTs Nurul Hidayah Krian, Hari Bumi tahun ini diperingati dengan semangat baru: membangun kesadaran kolektif terhadap ancaman perubahan iklim dan pentingnya tindakan nyata demi keberlanjutan bumi.
Perubahan iklim bukanlah isu yang jauh atau hanya milik negara-negara besar. Dampaknya sudah kita rasakan sehari-hari, mulai dari cuaca ekstrem, banjir, kekeringan berkepanjangan, hingga gangguan terhadap pertanian. Di tengah tantangan tersebut, pendidikan menjadi benteng utama dalam membentuk generasi yang peduli dan siap bertindak.
Dalam rangka Hari Bumi, MTs Nurul Hidayah Krian menyelenggarakan rangkaian kegiatan bertema “Aksi Sederhana, Dampak Luar Biasa”. Kegiatan ini melibatkan seluruh warga sekolah dalam aksi nyata: kampanye hemat energi, perawatan tanaman dilingkungan sekolah, pembatasan penggunaan plastik sekali pakai, dan pengelolaan sampah berbasis 3R (Reduce, Reuse, Recycle).
Kampanye hemat energi dilakukan dengan cara sederhana namun bermakna, seperti mematikan lampu dan kipas angin saat tidak digunakan, serta penggunaan cahaya alami selama pembelajaran. Siswa juga diedukasi mengenai jejak karbon dari penggunaan listrik berlebihan dan pentingnya beralih ke energi ramah lingkungan di masa depan.
Penanaman pohon menjadi simbol harapan dan komitmen sekolah terhadap lingkungan. Setiap kelas menanam satu pohon di area sekolah dan diberi tanggung jawab untuk merawatnya. Kegiatan ini tidak hanya menambah ruang hijau, tetapi juga menjadi sarana pembelajaran tentang peran pohon dalam menyerap karbon dioksida dan menjaga keseimbangan ekosistem.
Tak kalah penting, pengurangan sampah plastik menjadi fokus utama. MTs Nurul Hidayah kini mendorong siswa membawa bekal sendiri dari rumah dan menggunakan botol minum pribadi. Kantin sekolah pun mendukung dengan menyediakan makanan tanpa kemasan plastik. Kesadaran ini terus dipupuk sebagai gaya hidup baru yang lebih ramah lingkungan.
Sebagai penutup rangkaian kegiatan, diadakan refleksi bersama dan diskusi interaktif mengenai perubahan iklim. Para siswa diminta mengemukakan pendapat dan ide-ide kreatif untuk menjaga bumi. Banyak dari mereka yang menyampaikan harapan agar gerakan peduli lingkungan tidak berhenti di Hari Bumi, tetapi menjadi bagian dari budaya sekolah sehari-hari.
Peringatan Hari Bumi di MTs Nurul Hidayah Krian tahun ini menjadi bukti bahwa perubahan dimulai dari langkah-langkah kecil. Meski sederhana, aksi-aksi tersebut menciptakan kesadaran mendalam bahwa bumi yang kita tinggali hari ini adalah warisan bagi generasi mendatang.
Menghadapi perubahan iklim membutuhkan kesadaran bersama, dan sekolah memiliki peran strategis sebagai tempat pembentukan karakter peduli lingkungan. Melalui pendidikan yang transformatif, MTs Nurul Hidayah Krian berkomitmen membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga bijak dalam menjaga bumi sebagai rumah bersama.
