BUDURAN.nusidoarjo.or.id – Suasana khidmat bercampur dengan keramaian luar biasa terlihat di sekitar pesarean KH Ali Mas’ud di Kecamatan Gedangan, Sidoarjo, pada Kamis (8/5/2025) malam atau malam Jumat Legi. Ratusan bahkan diperkirakan lebih dari seribu peziarah dari berbagai penjuru tampak memadati area makam hingga meluber ke jalan-jalan sekitar, menyebabkan kantong-kantong parkir di sekitar lokasi tak mampu menampung kendaraan.
Fenomena ini bukan kali pertama terjadi. Menurut penuturan salah seorang warga setempat, Bapak Ahmad, tradisi ziarah ke makam KH. Ali Mas’ud memang mengalami peningkatan signifikan setiap malam Jumat Legi.
“Setiap malam Jumat memang banyak yang datang, tapi kalau pas Jumat Legi seperti ini, ramainya bisa berkali-kali lipat,” ujarnya saat ditemui di sekitar lokasi.
Bukan hanya peziarah dari Sidoarjo dan kota-kota di sekitarnya, namun tak sedikit pula yang datang dari luar daerah. Mereka datang dengan berbagai tujuan, mulai dari mendoakan almarhum, mencari berkah, hingga sekadar ngalap berkah dari ulama kharismatik yang dikenal luas tersebut.
Keramaian ini juga membawa berkah tersendiri bagi para pedagang. Puluhan lapak dadakan menjamur di sepanjang jalan menuju pesarean. Mereka menawarkan berbagai macam dagangan, mulai dari makanan dan minuman, oleh-oleh khas, hingga perlengkapan ibadah. Beberapa pedagang bahkan mengaku datang dari luar Sidoarjo khusus untuk berjualan pada malam Jumat Legi ini.
“Alhamdulillah, malam ini ramai sekali. Semoga berkah untuk kita semua,” tutur Ibu Fatimah, seorang pedagang bunga tabur yang mengaku datang dari Surabaya.
Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa arus lalu lintas di sekitar pesarean sempat tersendat akibat banyaknya kendaraan yang parkir di bahu jalan. Namun, petugas keamanan dan relawan tampak sigap mengatur arus lalu lintas dan membantu para peziarah.
KH Ali Mas’ud sendiri merupakan salah satu tokoh ulama besar yang sangat dihormati di Jawa Timur. Beliau dikenal sebagai sosok yang alim, zuhud, dan memiliki pengaruh besar dalam perkembangan Islam di wilayah tersebut. Tradisi ziarah ke makam beliau yang ramai setiap malam Jumat Legi menjadi bukti betapa besar kecintaan dan penghormatan masyarakat terhadap almarhum. Fenomena ini sekaligus menjadi pengingat akan akar budaya dan religi yang kuat di tengah masyarakat Sidoarjo dan sekitarnya.
