Hari Acqueried Immunodeficiency Syndrome (Aids) sedunia yang diperingati setiap tanggal 1 Desember menjadi momentum penting bagi seluruh penduduk dunia untuk bersama-sama meningkatkan kesadaran global untuk mengurangi stigma dan diskriminasi kepada saudara-saudara kita yang sedang berjuang melawan HIV/AIDS, tentunya juga terus mendorong upaya pencegahan, perawatan, dan dukungan bagi orang yang hidup dengan HIV/AIDS.
Hari AIDS sedunia tahun ini bertema Hak Setara untuk Semua, Bersama Kita Bisa. Tema ini menekankan pentingnya kesetaraan dan keadilan dalam penanganan HIV/AIDS. Semua orang, tanpa terkecuali, berhak atas akses yang sama terhadap informasi, layanan kesehatan, dan dukungan sosial.
Melalui tema ini, dunia juga diingatkan kembali bahwa akses terhadap kesehatan adalah hak asasi yang harus dijamin bagi semua orang, termasuk mereka yang hidup dengan HIV. Data global menunjukkan bahwa puluhan juta orang hidup dengan HIV, tetapi sebagian dari mereka masih menghadapi hambatan besar dalam mengakses pengobatan dan layanan kesehatan.
Di Indonesia, angka prevalensi HIV/AIDS masih menjadi perhatian serius. Berdasarkan laporan terbaru dari Kementerian Kesehatan, kelompok usia muda menjadi salah satu yang paling rentan terhadap penyebaran virus ini. Hal ini menggarisbawahi pentingnya edukasi kesehatan reproduksi dan upaya pencegahan yang lebih masif, terutama di kalangan generasi muda.