SIDOARJO, NU Delta | Membangun cita-cita besar dalam sebuah organisasi, kelembagaan, maupun instansi tak lepas dari beragam tantangan dan rintangan. Pemahaman akan arti sebuah perjuangan menjadi krusial. Hal ini diibaratkan pada gagasan besar salah satu program unggulan PCNU Sidoarjo, yaitu Madrasah Membangun Madrasah, yang menuntut kolaborasi dan perjuangan kolektif.
Pernyataan tersebut disampaikan Ketua PCNU Sidoarjo, KH. Zainal Abidin, dalam Rapat Progres Pembangunan dan Rencana Tindak Lanjut program unggulan “MINU Tambakrejo”. Agenda yang digelar pada Jumat sore (23/05/2025) di Kantor PCNU Sidoarjo itu dihadiri para kepala sekolah, Ketua MKKS SMP, SMA/SMK, Ketua Kortan LP Ma’arif MWC se-Kabupaten Sidoarjo, Tim Tangguh Bidang Pendidikan PCNU Sidoarjo, Pengurus BP3NU MINU Tambakrejo, serta Panitia Pembangunan dan Pendirian MINU Tambakrejo.
Kiai Zainal, sapaan akrabnya, menegaskan bahwa perjalanan panjang menuju kemandirian organisasi memerlukan semangat spiritual, kematangan pengetahuan, dan kerja sama yang solid. “Memang sudah sepantasnya kalau kemudian perjalanan Tim Tangguh, Panitia Lokal, dan panjenengan semua dalam mengawal program besar ini. Membutuhkan koordinasi untuk menemukan persoalan dan mengurai berbagai masalah yang ada,” ungkapnya.
Optimisme di Tengah Tantangan Pembangunan Madrasah
Lebih lanjut, Kiai Zainal memberikan motivasi bahwa semangat kolektif ini akan membawa keberhasilan dalam mencapai cita-cita bersama. Ia meyakini, jika program pendidikan pertama PCNU di wilayah yang membutuhkan ini berhasil didirikan. Serta bisa menyelenggarakan pendidikan secara maksimal meski menghadapi kendala, hal itu menunjukkan kualitas luar biasa dari para penggeraknya.
“Saya yakin panjenengan ini adalah orang-orang yang luar biasa yang dipilih secara khusus oleh Allah SWT untuk menangani pendidikan dengan segudang pengalaman dan pengetahuan. Tinggal saling menguatkan semangat, insyaallah tujuan bersama yang baik pasti Allah memberikan jalan yang terbaik,” imbuhnya.
Ketua PCNU Sidoarjo tersebut berkeyakinan penuh bahwa NU mampu mendirikan madrasah secara organisasi. Semua bisa terlaksana dengan kerja sama yang baik, saling mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi.
Progres Pembangunan MINU Tambakrejo Capai Dua Ruang Kelas
Sementara itu, Ketua Tim Tangguh Bidang Pendidikan PCNU Sidoarjo, HM. Sochib Arifin, menyampaikan progres pembangunan MINU Tambakrejo. “Alhamdulillah, secara fisik sarana prasarana ruang kelas sudah selesai,” tuturnya. Ia menginformasikan, dua lokal ruangan telah rampung dan siap digunakan sebagai ruang kelas serta kantor guru.
“BP3 sudah terbentuk dan tinggal mensosialisasikan serta membuka siswa baru di tahun ajaran 2025/2026,” tambah Abah Sochib, yang didampingi Sekretaris Tim Tangguh, Ketua BPPPNU, dan Ketua Panitia Lokal Pembangunan dan Pendirian MINU Tambakrejo.