Berita  

Manuskrip Kuno Kembali Digali, Upaya Bangkitkan Literasi Kaum Santri

banner 970x250

Ruang ber-AC yang seharusnya dingin, menjadi hangat karena ratusan orang berkumpul, duduk dengan khidmat menghadap ke arah tiga orang cendekia, yang asyik menjelaskan khazanah keilmuannya. Tidak seperti ceramah atau bahkan kuliah, lebih seperti seorang Ayah bercerita kepada anak-anaknya. Begitu kiranya suasana Seminar Literasi Digital di Aula KH M Hasyim Asy’ari, Gedung PWNU Jawa Timur, Gayungsari, Surabaya. Terasa begitu gayeng, menyenangkan, dan mencerdaskan.

Ada banyak keterangan yang menggugah dalam seminar yang bertema Strategi Turots Pesantren Beradaptasi dengan Ekosistem Digital tersebut, seminar yang menjelaskan karya-karya ulama’ nusantara. Sebagaimana dinyatakan oleh KH Mujab Masyhudi, Ph.D., Indonesia memiliki kurang lebih 26.000 manuskrip yang tersimpan dengan baik di Perpustakaan Universitas Leiden Belanda, sementara yang tersimpan di Perpustakaan Arsip Nasional Indonesia hanya sebanyak 103 salinan saja.

Diantara manuskrip itu ada kitab Mir’at ath Thullab, karya Syaikh Abdur Rauf al Jawi al Fansuri yang dikarang pada tahun 1663 Masehi. Juga kitab Bustan as Salatin yang disusun pada abad 16. Serta kitab ash Shirat al Mustaqim karya Syaikh Nuruddin Ar Raniry.

Disebutkan pula, bahwa kitab turots yang dikarang umat Islam sejak abad 16 sampai abad 19, terdapat 4.000 diantaranya disimpan di Inggris. Beberapa kitab ulama tersebut, ada yang menerangkan tentang cara membangun rumah yang kokoh, termasuk menerangkan waktu yang tepat untuk membangun rumah, sampai membangun rumah tangga beserta cara mencari jodoh yang setia dan amanah.

Baca Juga  Awal Tahun, UPZISNU PRNU Kalanganyar Sedati Santuni Puluhan Yatim dan Dhuafa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *