Masjid Jami’ Al Mubarok Keboan Sikep, Gedangan, Sidoarjo menggelar acara halal bi halal untuk warga nahdliyin Sabtu (21/05/2022) malam. Acara tersebut juga dikemas dengan pelatihan manajemen masjid oleh Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), KH Muhammad Sholeh Qosim.
Diharapkan dengan pelatihan manajemen masjid, takmir dan jamaah Masjid Jami’ Al Mubarok tertata dengan baik.
“Masjid sebagai pusat peradaban secara otomatis lillahi ta’ alah. Barang siapa yang memakmurkan rumah Allah SWT maka akan di makmurkan oleh Allah SWT,” ungkap Kiai Sholeh Qosim
Kiai Sholeh pada kesempatan ini mengajak warga nahdliyin yang hadir untuk menyelamatkan aset- aset NU. Baik berupa amaliyah maupun maliyah
“Seperti yang disebutkan oleh Gus Dur, bahwa Islam di nusantara dibangun melalui kebudayaan. Sehingga warga nahdliyin mudah untuk berdakwah. Jika budaya hilang maka hilanglah agama Islam, karena keduanya sangat penting,” ujarnya.
Menurut Kiai Sholeh, Gus Dur mengibaratkan agama dan budaya seperti dua gambar disatu mata uang. Oleh karena itu, Qosim mengajak agar tidak meninggalkan budaya, selama budaya tersebut tidak bertentangan dengan syariat Islam.
Selain itu, Kiai Sholeh menuturkan banyaknya mushola dan masjid diperumahan dibutuhkan warha NU ikut menjadi imam supaya ibadah tetap terlaksana sesuai amaliyah NU “Ini adalah salah satu contoh bentuk ikhtiar kita dalam rangka menjaga kebudayaan tradisi NU serta penguatan akidah Aswaja Annadhliyah,” Pungkasnya.