Berita  

Masjid Kiai Hasyim mulai Dibangun di Pusat Pergerakan NU

banner 970x250
Peletakan batu pertama oleh Ketua PWNU Jawa Timur K.H. Marzuki Mustamar didampingi perwakilan TNI.

Setahap demi setahap Pusat Pergerakan NU Sidoarjo yang ada di wilayah jalan lingkar timur Sidoarjo mulai dibangun. Kali ini Pengurus Cabang NU Sidoarjo memulai membangun Masjid Muhammad Hasyim Asy’ari setelah merampungkan gedung 3 lantai Universitas NU Sidoarjo (Unusida).

Selain menjadi masjid di Pusat Pergerakan NU, bagi kepengurusan NU periode saat ini bagunan itu menjadi tinggalan atau kenang-kenangan jelang berakhirnya masa kepengurusan.

Ketua PCNU Sidoarjo K.H. Maskun menjelaskan, selain kampus Unusida dan masjid Muhammad Hasyim Asy’ari, secara bertahap juga akan dibangun pusat pendidikan lainnya, seperti Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan jenjang pendidikan lanjutan lainnya.

“Selain masjid, ada 3 item yang rencananya dibangun, rumah sakit, perkantoran, dan fasilitas pendidikan lainnya,” kata Abah Maskun, sapaannya.

Untuk masjid, merupakan pembangunan tahap II setelah gedung Unusida tahap pertama. Besaran biaya yang digunakan sekitar 8,5 Milyar Rupiah.

“Kira-kira luas bangunan masjid sekitar setengah lapangan sepakbola. Ruang utama saja 26×26 Meter,” ujar Ketua PCNU Sidoarjo saat ditemui di area pembangunan, di jalan Komplek Pergudangan Savelock, Lingkar Timur, Desa Rangkah Kidul, Sidoarjo.

Total uas bangunan, tambah Abah Maskun, sekitar 42×55 Meter Persegi. Desainnya bakal menggabungkan tiga cirikhas masjid, Masjid Islam Nusantara, Masjid Timur Tengah, dan Masjid China.

Kendati hari ini, Rabu, 11 Maret 2020 hanya peletan batu pertama, para donatur sudah berlomba-lomba memberikan sumbangan. Total terkumpul 3,529 Miliar Rupiah dalam momen peletakan batu pertama itu.

Nilai bantuannya berkisar ratusan ribu hingga milyaran Rupiah. Tiga bantuan terbesar berasal dari anggota Fraksi PKB DPRD Propinsi Jatim.

Mereka adalah Anik Maslachah sebesar 1,5 Miliar, Aisyah Lilia Agustini sebesar 1 Miliar, dan Achmad Amir Aslichin 1 Milyar Rupiah.

Abah Maskun memprediksi, setelah membangun masjid, semua aset Pusat Pergerakan NU Sidoarjo itu akan terwujud setelah 5 periodesasi, atau sekitar 25 tahun mendatang.

Namun, Ketua PWNU Jawa Timur K.H. Marzuki Mustamar mendorong untuk bisa mewujudkannya dalam waktu 2 tahun. “Kalau nunggu 25 tahun lagi sedeng tonggo sebelah tambah gede (tetangga sebelah tambah besar),” tegasnya.

Untuk percepatan itu, Kiai Marzuki menghimbau membuat fasilitas kegiatan berskala besar seperti lapangan yang lengkap dengan fasilitasnya. Setelah itu, semua kegiatan besar NU harus dilaksanakan di sana. Warga NU Sidoarjo juga harus kompak.

“Anak e wong NU sekolah-kuliah nang sekolahan-kampus NU, ojo liane,” pungkas Kiai Marzuki. (Tit)

Baca Juga  Kenalkan Kehidupan Kampus, Ratusan Mahasiswa Baru Unusida Ikuti PKKMB 2024

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *