Oleh : Ifa Ratnasari,S.Sos.I,S.E
SIDOARJO, NU Delta | Transformasi pendidikan di era Revolusi Industri 4.0 dan memasuki era Society 5.0 telah dimulai. Ini menuntut dunia pendidikan untuk beradaptasi secara cepat dan bermakna. Salah satu pendekatan yang kini banyak dikembangkan secara global adalah Deep Learning. Ia adalah sebuah strategi pembelajaran mendalam. Deep Learning tidak hanya fokus pada aspek kognitif, tetapi juga membentuk karakter, kolaborasi, dan kreativitas peserta didik. Berbagai negara telah menerapkan model ini dengan cara yang kontekstual. Tujuh negara yang tergabung dalam inisiatif New Pedagogies for Deep Learning (NPDL), yaitu Australia, Uruguay, Amerika Serikat, Selandia Baru, Belanda, Finlandia, dan Kanada. Negara-negara ini menjadi sumber inspirasi besar bagi pendidikan Indonesia.
Setiap negara menerapkan pendekatan dengan cara yang berbeda. Namun tetap berpegang pada prinsip utama: pembelajaran harus bermakna, kontekstual, dan memampukan peserta didik menghadapi tantangan masa depan. Misalnya, Finlandia yang dikenal sebagai negara dengan sistem pendidikan terbaik. Ia telah melibatkan lebih dari 250 sekolah dalam praktik Deep Learning dengan menekankan pada pengembangan 6 kompetensi abad 21 atau 6C (Character, Citizenship, Collaboration, Communication, Creativity, dan Critical Thinking). Uruguay menggunakan pendekatan “go slow to go fast” untuk memastikan implementasi yang berkualitas. Sementara Selandia Baru mengganti standar nasionalnya dengan sistem berbasis learning progression yang lebih fleksibel.
Lantas bagaimana dengan Indonesia?
Inspirasi dari 7 Negara untuk Transformasi Pendidikan Indonesia
Indonesia sebagai negara dengan keberagaman budaya, agama, dan geografis yang luas memiliki tantangan tersendiri. Namun, semangat untuk melakukan transformasi pendidikan berbasis pembelajaran mendalam dapat diadopsi dengan cara membumikan prinsip-prinsip global tersebut ke dalam konteks lokal dan nilai-nilai keislaman.
Dalam Islam, konsep belajar mendalam sesungguhnya telah diisyaratkan sejak lama. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
“Katakanlah: ‘Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?’ Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.”
(QS. Az-Zumar: 9)
Ayat ini menunjukkan pentingnya ilmu yang tidak sekadar diketahui, tetapi dipahami secara mendalam dan diinternalisasi ke dalam akhlak serta tindakan nyata.
Implementasi Deep Learning di Indonesia bisa dimulai dari integrasi kurikulum yang mengedepankan 6C dalam pembelajaran. Lembaga pendidikan Islam, misalnya, dapat mengembangkan proyek berbasis masalah (project-based learning) yang melibatkan peserta didik untuk memecahkan isu sosial-keagamaan secara kolaboratif, kreatif, dan kritis.
Inspirasi dari 7 Negara untuk Transformasi Pendidikan Indonesia
Lebih jauh lagi, keterlibatan kepala madrasah, guru, dan stakeholder pendidikan menjadi kunci utama keberhasilan. Mereka perlu membuka diri terhadap praktik baik global, seperti yang dilakukan oleh NPDL, sambil tetap menjunjung nilai-nilai lokal dan spiritualitas Islam sebagai fondasi utama.
Dengan mengglobalkan cara pandang namun membumikan praktik pembelajaran, Indonesia bukan hanya akan mampu mengejar ketertinggalan, tapi juga menciptakan model pendidikan yang berkarakter, unggul, dan relevan dengan zamannya.