Pemimpin yang berhasil adalah pemimpin yang dapat dengan baik menerapkan unsur-unsur kepemimpinan. Contoh yang paling baik untuk diteladani dalam memimpin dan berjiwa kepemimpinan adalah Rasulullah dan para nabi. Allah subhanahu wa ta’ala menjadikan masa muda para nabi sebagai seorang penggembala agar mereka dapat mempelajari dan memahami unsur-unsur kepemimpinan dari kegiatan menggembala tersebut. Dan agar para nabi dan rasul menjadi pemimpin yang cakap dalam memimpin umat.
Kepemimpinan Rasulullah adalah mendahulukan tujuan akhirat daripada duniawi, menomor satukan fungsi dalam memilih orang atau sesuatu, mengutamakan segi kemanfaatan daripada kesia-siaan, mendahulukan yang lebih mendesak daripada yang bisa ditunda, dan selalu mengutamakan umatnya. Selain para nabi dan rasul yang dapat diteladani kepemimpinannya, ada pula dari kalangan para sahabat, yakni Khulafau al-Rasyidin (Abu Bakar, Umar bin al-Khaththab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib) dan para sahabat nabi yang menjadi panglima perang; salah satunya adalah Zubair bin Awam yang termasuk ke dalam 10 sahabat yang dijamin masuk surga. Zubair bin Awam sangat teguh dalam memegang kebenaran dan sangat peduli dengan keadaan orang miskin, dan masih banyak lagi para sahabat yang dapat diteladani sikap kepemimpinannya.