SIDOARJO – Setelah Bupati Sidoarjo “menyentil” eksistensi Sarbumusi di Kongres ke-6 K-Sarbumusi NU yang digelar di Hotel Aston Sidoarjo pada selasa (27/9/2022) hingga Kamis (28/9/2022) lalu, Ketua DPC Sarbumusi NU Sidoarjo, Ahmad Yani, SH. merespon positif “sentilan” bupati tersebut, yang menurutnya adalah motivasi untuk Sarbumusi.
Ahmad Yani menyampaikan tanggapannya pada reporter nusidoarjo.or.id saat berada dalam acara Napak Tilas dan Harlah ke-67 K-Sarbumusi NU di Graha Mahar Agung Tulangan, Jum’at (30/09/2022) kemarin.
Ahmad Yani mengawali dengan menyampaikan, peserta yang hadir di Kongres tersebut datang dari beberapa daerah, Jawa Timur, Jawa Barat, DKI, Sumatera, Riau, Sulawesi, Kalimantan Barat. Ada sekitar 214 peserta terdiri dari perwakilan masing-masing cabang 2 orang. Saat ini terdapat 150-an DPC, “artinya 90% hadir dalam kongres. Hal ini menunjukkan tingkat keaktifan Sarbumusi cukup baik.”

“Meski persaingan di Serikat Pekerja sangat padat, kami akan terus lakukan konsolidasi, itu PR kami. Saya sendiri baru terpilih sebagai ketua, dan saya berharap ke depan mayoritas buruh dari kalangan Nahdliyin, dapat kembali ke rumah Sarbumusi,” harapnya.
Ahmad Yani menerangkan, bahwa rapat kerja (Raker) yang semula diagendakan September, terpaksa ditunda karena ada kongres tersebut. Dalam raker itulah, kami akan tentukan program kerja, salah satunya konsolidasi akan kita galakkan, dan keberadaan Sarbumusi akan kami sosialisasikan di MWC-MWC.
“Untuk itu kami butuh peran serta dan bantuan semua pihak, terutama PCNU Sidoarjo, Pengurus MWC NU, serta lembaga dan banom NU,” ucapnya.
Sementara, komentar Bupati Sidoarjo, soal jumlah anggota Sarbumusi yang turun dari 1955 sebanyak 2,5 juta, kini tinggal 400 ribuan saja, Ahmad Yani selaku Ketua Sarbumusi menerangkan, “banyak di antara kawan-kawan buruh yang saat ini masih tergabung di sarikat lain, nantinya kami akan memberikan mereka pengertian dan mengarahkan agar mau kembali ke rumah, yakni Sarbumusi,” tandasnya.
“Kami menyambut baik, support Pak Bupati kemarin, dimana beliau akan mengajak kami audiensi dengan pihak-pihak terkait, meski kami pun telah mengagendakan, pasca raker akan audiensi dengan Bupati, DPRD, Disnaker dan lain sebagainya. Namun tertunda karena ada Kongres Akbar kemarin,” lanjut pria yang sering mengadvokasi kasus buruh tersebut.
Ahmad Yani menambahkan, masa pandemi banyak mengurangi anggota Sarbumusi Sidoarjo, sampai 1000 lebih. Saat ini anggota Sarbumusi NU Sidoarjo sekitar dua ribuan. “Nantinya kami akan targetkan, setiap tahunnya, ada penambahan minimal 1000 anggota, dengan basis minimal tiap tahun bertambah 5 sampai 10 basis, artinya 5 sampai 10 perusahaan,” sahutnya dengan optimis.
Meski belum raker, namun giat Sarbumusi sudah cukup padat. Diinformasikan bahwa saat ini, Sarbumusi sedang mengadvokasi buruh korban PHK, ada kurang lebih 700 korban yang sedang ditangani Ahmad Yani dan kawan-kawan Sarbumusi.
DPC Sarbumusi NU Sidoarjo akan mengagendakan Raker pertamanya pada bulan Oktober tahun ini, “Meskipun banyak tantangan sulit di tengah sistem kerja buruh kontrak, dimana para buruh takut adanya intimidasi PHK bila berserikat. Kami akan tetap berupaya dan bekerja keras untuk mengembalikan kejayaan Sarbumusi NU,” pungkasnya dengan tegas.
Pewarta: Savira Tasya
Editor: Emzed Ef