TANGGULANGIN, NU Delta | Madrasah Ibtidaiyah (MI) Bilingual Ketegan kembali menyelenggarakan program tahunan Edukasi Kurban 1446 H. Kegiatan yang berlangsung pada Ahad, 8 Juni 2025, ini menjadi momen penting untuk menanamkan nilai-nilai keikhlasan, kepedulian, dan semangat berbagi kepada seluruh siswa.
Program Edukasi Kurban melibatkan partisipasi aktif dari siswa, guru, karyawan, dan wali murid. Tahun ini, terkumpul dana sebesar Rp43.000.000, yang berhasil diwujudkan dalam bentuk dua ekor sapi. Selain itu, ada lima ekor kambing yang merupakan sumbangan kurban dari Kepala Madrasah, Ma’am Emma, Mr. Wawan, Ananda Ahmad Naufal Abqori, Ananda Elzo Aydo Atha Anvaya, serta Ibu Suhermi, salah seorang orang tua guru.
Edukasi Komprehensif dan Partisipasi Aktif Siswa
Sebelum hari pelaksanaan penyembelihan, siswa telah menerima sesi edukasi kurban yang disampaikan oleh wali kelas masing-masing. Setelah pemaparan materi, wali kelas membagikan amplop edukasi kurban kepada siswa. Mendekati Hari Raya Iduladha, edukasi kurban dan puasa Arafah juga diberikan langsung oleh kepala madrasah.
Dalam sesi edukasi ini, siswa tidak hanya diajak memahami makna ibadah kurban, tetapi juga merenungi nilai-nilai spiritual dan sosial di dalamnya. Amplop edukasi kurban bukan sekadar simbol partisipasi, melainkan sarana bagi siswa untuk menuliskan doa dan harapan mereka di masa depan, sebagai bentuk latihan spiritual dan refleksi diri.
Proses penyembelihan hewan kurban dilaksanakan di halaman madrasah dengan suasana penuh kekhidmatan. Beberapa perwakilan siswa kelas 5 dan 6 dilibatkan dalam proses penyembelihan di bawah pengawasan dan edukasi guru. Kegiatan ini menjadi ajang pembelajaran nyata mengenai proses ibadah kurban dan makna berbagi kepada sesama.
Penyaluran Daging Kurban untuk Kesejahteraan Bersama
Daging hewan kurban didistribusikan kepada pihak yang berhak, termasuk siswa yatim dan kurang mampu, tetangga madrasah, pemerintah desa Ketegan, serta tokoh masyarakat sekitar. Secara lebih rinci, daging kurban disalurkan kepada pengurus yayasan, tokoh masyarakat Desa Ketegan (termasuk PRNU dan Banom Ketegan), pemerintah Desa Ketegan, dewan guru dan karyawan, guru ekstrakurikuler, tenaga kebersihan (CS) dan pengemudi, serta perwakilan Komwastim di setiap kelas.
Kepala Madrasah, Hj. Umi Salamah, M.Pd.I., M.M., yang akrab disapa Ma’am Emma, menyampaikan rasa syukur dan harapannya. “Semoga kegiatan ini tidak hanya menjadi rutinitas tahunan, tetapi mampu menanamkan makna kurban dalam hati setiap anak didik. Karena kurban bukan sekadar menyembelih, melainkan juga tentang keikhlasan dan kepedulian terhadap sesama,” ujarnya.
Dengan kegiatan ini, MI Bilingual Ma’arif Ketegan berharap dapat terus menginspirasi dan mencetak generasi yang tak hanya cerdas secara akademik. Tetapi juga memiliki empati dan jiwa sosial yang tinggi.
Motivasi Berbagi dari Siswa Shohibul Kurban
Ananda Elzo, siswa kelas 6 ICP 1 yang menjadi salah satu shohibul kurban, menjelaskan motivasi kurbannya. “Di keluarga saya, dari kecil sudah diajarkan tiap tahun untuk berkurban. Bergantian antara orang tua, saya, dan adik,” tuturnya.
Elzo berharap, “Semoga dengan berkurban, semakin menambah keimanan kita kepada Allah SWT, belajar ikhlas, dan berbagi rezeki kepada sesama.” Ia juga menambahkan, “Doanya dengan keikhlasan berkurban, akan dimudahkan juga keinginan dan cita-cita kita.” Elzo sendiri berkeinginan untuk masuk SMPN favorit di Sidoarjo dan telah menuliskan cita-cita ingin menjadi atlet hebat di amplop edukasi kurban kala itu.
Semoga seluruh amal kurban ini diterima oleh Allah SWT, dan sedekah dari anak-anak serta wali murid menjadi ladang pahala di kemudian hari. Semoga pula segala cita-cita dan keinginan Ananda tercapai dan dikabulkan oleh Allah SWT.