KREMBUNG, NU Delta | Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama (MINU) Tambakrejo, salah satu lembaga pendidikan Islam yang digagas oleh PCNU Sidoarjo melalui program “Madrasah Membangun Madrasah”, kini hadir di Desa Tambakrejo. Madrasah ini menawarkan beberapa program unggulan yang menarik. Dengan komitmen untuk mencetak generasi Qurani yang berakhlakul karimah dan berjiwa ideologi Ahlussunnah Wal Jamaah. MINU Tambakrejo menawarkan dua program unggulan, yaitu Penguatan Tahfidzul Quran dan Program Bilingual.
Program Penguatan Tahfidzul Quran bertujuan untuk membekali siswa dengan kemampuan menghafal Al-Qur’an dan memahami nilai-nilai Islam yang baik. Sementara itu, Program Bilingual membekali siswa dengan kemampuan bahasa yang baik. Beberapa bahasa yang akan dibiasakan adalah bahasa Indonesia, Inggris, dan Arab, sehingga mereka siap bersaing di dunia global.
Ketua Badan Pelaksana Penyelenggara Pendidikan Nahdlatul Ulama (BPPPNU) MINU Tambakrejo, Nurul Hamama, menyampaikan bahwa madrasah ini diharapkan mampu menjadi rujukan bagi madrasah-madrasah lainnya. Khususnya di lingkungan Sidoarjo.
“Kami ingin MINU Tambakrejo mampu menjadi contoh bagi lembaga pendidikan lainnya dalam hal kualitas pendidikan dan pengelolaan lembaga pendidikan,” ucap Nurul Hamama.
Madrasah yang menjadi kebanggan PCNU Sidoarjo ini, juga menawarkan fasilitas pendaftaran yang menarik. Seperti bebas biaya pendaftaran, bebas uang gedung, bebas SPP selama 1 tahun ajaran, dan gratis kain seragam batik (serta jilbab putih bagi calon siswi). “Dengan demikian, MINU Tambakrejo menjadi pilihan yang tepat bagi masyarakat yang ingin memberikan pendidikan yang berkualitas kepada putra-putri mereka,” imbuhannya
Dengan komitmen untuk mencetak generasi Qurani yang berakhlakul karimah dan berwawasan global. MINU yang berlokasi di Dusun Awar-Awar, siap menjadi lembaga pendidikan yang unggul dan menjadi contoh bagi lembaga pendidikan lainnya.
“Come join us! Untuk info lebih lanjut selengkapnya terkait SPMB silahkan hubungi sekretaris BPPP 081358523409,” jelas mantan kepala MINU KH. Mukmin Sidoarjo tersebut.